Waspada Leptospirosis di Yogyakarta: Pencegahan dan Penanganan dari Ahli

Kasus Leptospirosis atau penyakit kencing tikus di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi perhatian serius. Data terbaru menunjukkan ratusan kasus tersebar di berbagai wilayah kabupaten/kota. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. yang ditularkan melalui hewan seperti tikus, anjing, babi, sapi, dan kambing. Tikus menjadi reservoir utama karena bakteri tersimpan di ginjal dan dikeluarkan melalui urin.

Faktor Risiko Leptospirosis

Penyakit ini dipengaruhi oleh beberapa faktor:

  • Lingkungan: Curah hujan tinggi, sanitasi buruk, dan populasi tikus yang padat.
  • Individu: Luka terbuka, daya tahan tubuh lemah, dan pekerjaan berisiko.
  • Sosial Ekonomi: Pemukiman kumuh dan kurangnya pengetahuan tentang penyakit.
  • Perilaku: Tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) dan pola hidup yang tidak bersih.

Gejala Leptospirosis

Gejala Leptospirosis seringkali mirip dengan penyakit infeksi lain seperti demam berdarah dan malaria. Gejala khasnya adalah biphasic, yaitu gejala muncul, kemudian mereda, lalu muncul kembali. Gejala umum meliputi:

  • Menggigil
  • Batuk
  • Diare
  • Sakit kepala mendadak
  • Demam tinggi
  • Nyeri otot, terutama di betis
  • Hilang nafsu makan

Nyeri otot hebat di betis sering menjadi indikasi kuat Leptospirosis. Kondisi kulit dan mata yang menguning (icterus) menandakan Leptospirosis yang parah atau penyakit Weil.

Pencegahan Leptospirosis

Berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

  1. Jaga Kebersihan Lingkungan: Bersihkan sampah secara rutin, hindari tumpukan barang bekas, dan pastikan saluran air tidak tersumbat.
  2. Jaga Kebersihan Diri: Cuci tangan dengan sabun secara teratur, gunakan APD saat beraktivitas di lingkungan berisiko, dan hindari bermain di genangan air.
  3. Kendalikan Populasi Tikus: Tutup makanan dengan rapat, pasang perangkap tikus.
  4. Kenali Gejala Leptospirosis: Waspadai gejala awal dan segera cari pertolongan medis jika mencurigakan.

Penanganan Leptospirosis

Jika terinfeksi Leptospirosis, lakukan langkah-langkah berikut:

  1. Segera Periksakan Diri ke Dokter: Jika demam tidak turun setelah minum obat demam selama 3 hari.
  2. Perbanyak Minum Air Putih: Cegah dehidrasi akibat demam.
  3. Istirahat yang Cukup: Biarkan tubuh pulih.
  4. Minum Obat Sesuai Anjuran Dokter: Ikuti petunjuk dokter dengan cermat.
  5. Cek Laboratorium: Lakukan pemeriksaan sesuai anjuran dokter.
  6. Kenali Tanda Bahaya: Waspadai kulit dan mata yang menguning, volume urin yang sedikit (kurang dari 5 kali sehari), serta nyeri otot hebat di betis atau punggung.

Dengan meningkatkan kesadaran dan melakukan langkah-langkah pencegahan serta penanganan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko Leptospirosis di Yogyakarta.

Scroll to Top