Jepang Klaim Trump Sesali Kesalahan Kebijakan Tarif

Pemerintah Jepang menyatakan bahwa Presiden AS Donald Trump menyesali kesalahan dalam penerapan kebijakan tarif terhadap produk-produk asal Jepang. Kesalahan ini sempat memicu ketegangan perdagangan antara kedua negara.

Kepala Negosiator Perdagangan Jepang, Ryosei Akazawa, mengungkapkan hal ini setelah pertemuan dengan pejabat AS di Washington. Menurut Akazawa, pemerintahan Trump berkomitmen untuk memperbaiki kesalahan administratif tersebut.

"Pemerintah AS mengakui adanya kekeliruan yang sangat disesalkan dalam penerbitan perintah eksekutif terkait tarif. Mereka berjanji untuk tidak melanjutkan skema tarif ganda dan akan mengembalikan kelebihan pungutan yang telah terjadi," ungkap Akazawa.

Kesalahan ini berawal dari perintah eksekutif AS pada 31 Juli yang menetapkan tarif baru tanpa mengacu pada kesepakatan dagang yang sebelumnya telah disepakati. Akibatnya, tarif sejumlah produk Jepang, seperti daging sapi, melonjak signifikan.

Dalam negosiasi sebelumnya, Jepang meyakini telah mencapai kesepakatan dengan AS berupa tarif tetap sebesar 15 persen bagi semua produk ekspor Jepang. Sebagai imbalannya, Jepang menjanjikan investasi bernilai ratusan miliar dolar AS dan pembukaan akses pasar yang lebih luas untuk produk Amerika.

Selain produk pangan, Akazawa juga mengungkapkan bahwa AS sepakat menurunkan tarif mobil asal Jepang dari 27,5 persen menjadi 15 persen, sesuai dengan kesepakatan awal.

Sinyal positif ini berdampak pada penguatan bursa saham Jepang. Indeks Nikkei 225 mencatat kenaikan, didorong oleh lonjakan saham perusahaan otomotif besar seperti Toyota, Honda, dan Subaru.

Kejadian ini menunjukkan pentingnya komunikasi kebijakan yang akurat dalam hubungan dagang antar negara, terutama di tengah dinamika ekonomi global. Pemerintah Jepang menegaskan akan terus memastikan implementasi kesepakatan secara menyeluruh demi menjaga akses pasar yang adil dan stabilitas hubungan perdagangan bilateral.

Scroll to Top