Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, menyerukan kepada Hamas untuk menyerahkan kendali penuh atas Jalur Gaza, termasuk semua persenjataan, kepada Otoritas Palestina. Permintaan ini disertai desakan agar Hamas mengubah diri menjadi partai politik.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Abbas menekankan pentingnya pembebasan segera para sandera Israel yang ditawan di Gaza. Ia berpendapat bahwa tindakan Hamas, khususnya serangan 7 Oktober, telah memberikan alasan bagi Israel untuk melakukan operasi militer di Gaza.
"Hamas telah memberikan alasan kepada pendudukan kriminal [Israel] untuk melakukan kejahatannya di Jalur Gaza, yang paling menonjol adalah menyandera," ujar Abbas dalam pertemuan di Ramallah.
Pernyataan Abbas muncul di tengah upaya untuk mengatasi keraguan internasional mengenai masa depan Otoritas Palestina. Ia mengkritik keras serangan Hamas terhadap Israel, yang disebutnya sebagai dalih bagi Israel untuk menghancurkan Gaza.
Abbas juga menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk menekan Israel agar mengakhiri konflik di Gaza, menarik pasukan, dan menghentikan pembangunan permukiman Yahudi. Ia menegaskan bahwa perdamaian hanya dapat dicapai setelah Palestina mendirikan negara di perbatasan sebelum perang Timur Tengah 1967.
Hamas, yang selama ini menentang upaya perdamaian Abbas dengan Israel, belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan ini.