Misteri Kawah Kiladze Pluto: Gunung Berapi Super Es Raksasa?

Pluto, si planet kerdil di tepi tata surya, kembali menyimpan kejutan. Para astronom dikejutkan oleh sebuah kawah dengan karakteristik unik bernama Kiladze. Mereka menduga, kawah ini bukanlah kawah biasa, melainkan sebuah gunung berapi super es atau cryovolcano.

Jejak Kiladze Tertangkap Kamera

Pesawat ruang angkasa New Horizons NASA berhasil mengabadikan gambar Kawah Kiladze pada tahun 2025. Hasil analisis menunjukkan struktur ini kemungkinan adalah kaldera vulkanik es, mengingatkan pada Kaldera Yellowstone di Bumi.

Awalnya, Kiladze diklasifikasikan sebagai kawah tumbukan akibat asteroid atau benda langit lainnya. Namun, kedalamannya yang mencapai 3 kilometer jauh melebihi kedalaman kawah tumbukan seukuran itu. Secara teori, kawah berdiameter 4 kilometer seharusnya hanya memiliki kedalaman sekitar 2,7 kilometer atau bahkan lebih dangkal akibat proses pengisian alami oleh aktivitas permukaan Pluto. Kedalaman Kiladze yang lebih dalam justru memunculkan hipotesis kaldera, yaitu cekungan besar yang terbentuk akibat letusan gunung berapi yang kemudian runtuh.

Cryovolcano: Letusan Es di Pluto

Penelitian terbaru mengupas tuntas kemungkinan Kawah Kiladze sebagai cryovolcano. Cryovolcanism adalah proses keluarnya "lava" es ke permukaan planet. Mirip dengan vulkanisme di Bumi, namun magma panas digantikan oleh es dan air. Jika Kiladze benar-benar cryovolcano super, letusannya mampu menyemburkan hingga 1.000 kilometer kubik cryomagma (campuran air dan senyawa kimia beku), yang bisa tersebar lebih dari 100 kilometer dari pusat kaldera.

Keberadaan es air dan amonia di sekitar Kiladze juga menjadi petunjuk penting. Sebagian besar permukaan Pluto tertutup es metana dan nitrogen. Kehadiran air-es dan amonia mengindikasikan aktivitas pemanasan internal yang mendorong material dari bawah ke permukaan. Proses inilah yang membedakan cryovolcanism dari kawah tumbukan biasa.

Usia relatif muda Kawah Kiladze juga menjadi pertimbangan. Aktivitas letusan diperkirakan terjadi dalam beberapa juta tahun terakhir, sehingga lapisan permukaannya belum tertutupi lapisan tebal debu organik Pluto.

Bukti-Bukti Pendukung Teori Cryovolcano

Salah satu bukti kuat adalah keberadaan es air di sekitar Kawah Kiladze. Fenomena ini tidak biasa karena sebagian besar permukaan Pluto tertutup es metana dan nitrogen. Keberadaan senyawa amonia pada es tersebut mengisyaratkan adanya aktivitas yang membawa campuran air-amonia dari bawah ke permukaan akibat proses pemanasan.

Kemungkinan Lain: Aktivitas Tektonik

Selain vulkanisme, aktivitas tektonik juga menjadi pertimbangan. Morfologi wilayah tersebut menunjukkan adanya bukti patahan, lubang runtuhan, dan bentuk kawah yang terdistorsi. Ini menguatkan dugaan mengenai struktur interior Pluto yang kompleks.

Usia Muda Kawah Kiladze

Usia Kawah Kiladze yang relatif muda menjadi petunjuk penting. Jika kawah ini sudah berusia miliaran tahun, maka lapisan permukaan akan menutupi fitur-fitur yang ada. Fakta bahwa es air masih terlihat jelas menunjukkan bahwa Kiladze terbentuk relatif baru.

Pluto: Tidak Sepenuhnya Beku?

Permukaan Pluto diselimuti kabut tipis yang berasal dari gas metana yang mengembun. Kabut ini biasanya menutupi fitur geologi seperti es dan air. Namun, di sekitar Kawah Kiladze, es air justru terlihat sangat jelas. Ini mengindikasikan bahwa lapisan kabut belum sempat menutupi seluruhnya, sebuah proses yang membutuhkan waktu sekitar 3 juta tahun. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa letusan cryovolcano telah terjadi di era geologi yang masih sangat muda.

Penemuan Kawah Kiladze membuka wawasan baru tentang aktivitas geologi di Pluto. Apakah Pluto benar-benar memiliki gunung berapi es aktif? Pertanyaan ini masih menjadi misteri yang menantang para ilmuwan planet untuk dipecahkan.

Scroll to Top