Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7 triliun dari APBN 2025 untuk program Sekolah Rakyat. Dana ini diperuntukkan bagi operasional Sekolah Rakyat yang melibatkan berbagai kementerian, termasuk Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU).
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyampaikan hal ini saat mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Atas 10 Jakarta bersama Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Menurutnya, alokasi anggaran operasional untuk 200 Sekolah Rakyat akan meningkat di tahun-tahun mendatang.
"Tahun ini sekitar Rp 7 triliun untuk Kemensos maupun Kemen PU, termasuk juga untuk guru melalui Kemendikdasmen. Ini adalah bentuk kolaborasi antar kementerian. Tahun depan anggarannya akan meningkat seiring dengan operasional 200 sekolah yang berjalan," ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa fokus alokasi anggaran adalah pada biaya operasional, mulai dari asrama, listrik, laptop, hingga seragam siswa. Untuk alokasi anggaran tahun 2026, akan diumumkan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto saat pembahasan APBN bersama DPR.
"Alokasi anggaran akan diprioritaskan untuk biaya operasional, karena anak-anak akan mendapatkan fasilitas tempat tinggal, listrik, air, internet, seragam, laptop, serta dukungan dari pemimpin asrama, guru pendamping, kepala sekolah, hingga guru pengajar," paparnya.
Menurut Sri Mulyani, program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif dari Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya adalah untuk memutus rantai kemiskinan antar generasi di Indonesia.
"Ide ini tercetus saat rapat kabinet, di mana Presiden menekankan pentingnya memberikan kesempatan bagi anak-anak dari keluarga rentan miskin agar tidak terjebak dalam siklus kemiskinan. Presiden meminta para menteri untuk menciptakan sekolah yang berkualitas, lengkap dengan fasilitas asrama dan kegiatan belajar yang menumbuhkan rasa percaya diri," jelasnya.
Sri Mulyani mengaku senang melihat para siswa kembali memiliki harapan untuk masa depan. "Saya sangat senang melihat anak-anak memiliki kepercayaan diri dan harapan. Hal ini diterjemahkan oleh Menteri Sosial melalui konsep Sekolah Rakyat, di mana anak-anak dari keluarga kurang mampu diasramakan dan diberi kegiatan kurikuler maupun non-kurikuler," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani berinteraksi langsung dengan para siswa, menanyakan tentang kegiatan sehari-hari mereka.
"Apa yang paling berkesan di sekolah rakyat?" tanya Sri Mulyani.
"Kegiatannya banyak, Bu. Awalnya kaget. Makannya tiga kali sehari, biasanya di rumah dua kali. Teratur, Bu," jawab seorang siswa yang disambut tawa oleh Gus Ipul dan Sri Mulyani.
"Makan teratur, sekolah juga teratur ya," timpal Sri Mulyani.
"Jadi saya di sini makin disiplin, Bu," jawab siswa tersebut.
Sri Mulyani berpesan kepada para siswa untuk terus belajar dengan baik dan memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh negara.
"Kalian ini termasuk yang diberikan berbagai fasilitas oleh negara. Jadi, kalian harus bersyukur bahwa negara hadir dan memberikan kesempatan kepada kalian," ucap Sri Mulyani.
"So, think positive dan selalu care sama Republik Indonesia," pungkasnya.