Gelombang kasus chikungunya dilaporkan melanda sejumlah negara, memicu kekhawatiran global. Pusat industri di Tiongkok menjadi titik awal penyebaran, mencatat hampir 5.000 kasus sejak awal Juli 2025.
Provinsi Guangdong, yang berbatasan langsung dengan Hong Kong, mengalami lonjakan signifikan dengan hampir 3.000 kasus chikungunya dalam seminggu terakhir. Situasi ini mendorong Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) untuk mempertimbangkan mengeluarkan peringatan perjalanan ke Tiongkok.
Juru bicara CDC menyatakan bahwa pihaknya tengah memantau laporan wabah chikungunya di Provinsi Guangdong dan sedang mengevaluasi skala serta jangkauan penyebaran virus tersebut.
Di sisi lain, Hong Kong melaporkan kasus chikungunya pertama dalam enam tahun terakhir. Hal ini meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penularan lokal virus yang ditularkan melalui nyamuk dan dapat menyebabkan nyeri sendi yang berkepanjangan. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan pencegahan terhadap gigitan nyamuk.
