Panglima Militer Pakistan Beri Peringatan Keras Soal Perang Nuklir ke India

WASHINGTON – Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan, Jenderal Asim Munir, melontarkan peringatan keras kepada India mengenai potensi bencana akibat perang nuklir. Pakistan, menurutnya, adalah negara dengan kekuatan nuklir yang, jika terancam kehancuran, akan menyeret separuh dunia bersamanya.

Pernyataan keras ini diungkapkan saat dirinya berada di Amerika Serikat.

"Kami adalah bangsa pemilik senjata nuklir. Jika kami merasa akan hancur, kami akan menyeret setengah dunia hancur bersama kami," tegasnya dalam sebuah acara makan malam di Tampa, Florida.

Jenderal Munir juga mengancam akan menghancurkan infrastruktur apa pun yang dibangun India di sepanjang sungai Indus yang berpotensi menghambat aliran air ke Pakistan, menekankan bahwa Pakistan memiliki banyak rudal.

Menurutnya, keputusan India untuk menangguhkan Perjanjian Air Indus pasca serangan teror di Pahalgam pada bulan April dapat membahayakan 250 juta orang dari ancaman kelaparan.

"Kami akan menunggu India membangun bendungan, dan ketika itu terjadi, kami akan menghancurkannya dengan 10 rudal…Sungai Indus bukan milik keluarga India. Alhamdulillah, kami tidak kekurangan rudal," ujarnya.

Kunjungan ke AS ini merupakan yang kedua kalinya bagi Jenderal Munir dalam dua bulan terakhir. Pada kunjungan sebelumnya, ia bahkan diundang untuk makan siang bersama Presiden Donald Trump di Gedung Putih pada 18 Juni. Saat itu, ia mengusulkan agar Presiden AS dinominasikan sebagai penerima Hadiah Nobel Perdamaian atas inisiatif perdamaian yang diklaimnya. Usulan ini kembali diulanginya di acara di Florida.

Acara di Florida tersebut dihadiri oleh sekitar 120 anggota diaspora Pakistan. Keamanan sangat ketat, dengan larangan membawa ponsel dan perangkat digital lainnya. Seorang perwakilan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga dilaporkan turut hadir.

Dalam pidatonya, Jenderal Munir banyak membahas konflik militer antara Pakistan dan India baru-baru ini, serta mempertanyakan penolakan New Delhi untuk memberikan detail spesifik mengenai kerugian yang diderita selama perang empat hari tersebut.

"India harus menerima kekalahan mereka… Semangat sportivitas adalah sebuah kebajikan," katanya.

Ia juga sempat menyinggung cuitan kontroversialnya dengan Surah Al-Fil dan foto pengusaha Mukesh Ambani, yang menurutnya bertujuan untuk menunjukkan kepada India apa yang akan dilakukan Pakistan di masa depan.

"Kami akan mulai dari India timur, tempat mereka menemukan sumber daya paling berharga mereka, lalu bergerak ke barat," kata Jenderal Munir.

Analogi Kontroversial: Mercedes vs Truk Sampah

Di tengah ancaman yang dilontarkannya kepada India, Jenderal Munir tanpa sadar mengungkapkan posisi Islamabad saat ini terhadap New Delhi. Ia membandingkan India dengan Mercedes yang berkilauan dan Pakistan dengan truk sampah.

"India memang berkilau, sebuah Mercedes yang melaju di jalan raya bagai Ferrari, tetapi kita hanyalah truk sampah penuh kerikil. Jika truk itu menabrak mobil, siapa yang akan rugi?" ujarnya dalam sebuah analogi yang kontroversial.

Di tengah spekulasi tentang ambisi politiknya, Jenderal Munir juga menyempatkan diri untuk menyampaikan pandangannya tentang keterlibatan militer dalam politik Pakistan.

"Mereka bilang perang terlalu serius untuk diserahkan kepada para jenderal, tetapi politik juga terlalu serius untuk diserahkan kepada para politisi,” pungkasnya.

Scroll to Top