Ibu Garda Terdepan: Cegah Demam Berdarah, Selamatkan Keluarga

Perempuan memiliki peran sentral dalam menjaga kesehatan keluarga. Hal ini ditegaskan dalam diskusi bertajuk "Peran Ibu Sebagai Penjaga Keluarga" yang diselenggarakan oleh berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya perempuan, mengenai pentingnya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD).

DBD masih menjadi ancaman serius. Data menunjukkan Indonesia menyumbang sebagian besar kasus kematian akibat dengue di Asia Tenggara. Data terkini menunjukkan ribuan kasus dan ratusan kematian akibat DBD terjadi di Indonesia. Angka ini menggarisbawahi urgensi penguatan upaya pencegahan.

Dokter spesialis menekankan bahwa perempuan adalah pengambil keputusan utama dan penggerak aksi di keluarga dan masyarakat. Mereka berperan sebagai penyambung informasi penting untuk langkah-langkah pencegahan di lingkungan rumah.

DBD dapat menyerang siapa saja, bahkan orang dewasa sehat, terutama jika memiliki komorbid seperti hipertensi, obesitas, diabetes, penyakit ginjal, dan penyakit paru-paru. Pencegahan komprehensif melalui 3M Plus, penggunaan pelindung diri, dan vaksinasi (yang direkomendasikan untuk anak-anak dan dewasa) sangat penting.

Anak-anak adalah kelompok paling rentan. Data menunjukkan tingginya angka kematian akibat dengue pada anak-anak dan remaja. Gejala DBD pada anak meliputi demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot, dan ruam. Infeksi kedua umumnya lebih berat dari infeksi pertama, sehingga pencegahan menjadi krusial.

Hingga kini, belum ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan DBD. Penanganan medis yang ada hanya berfokus pada meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Oleh karena itu, vaksinasi adalah kunci utama pencegahan, sesuai rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk anak-anak dan orang dewasa.

Perusahaan farmasi berkomitmen menjadi mitra jangka panjang dalam pencegahan DBD. Pemberdayaan perempuan dinilai penting karena mereka adalah penggerak utama dalam perlindungan dan perawatan di rumah tangga. Kolaborasi terus dilakukan untuk memperluas akses terhadap edukasi dan solusi pencegahan DBD.

Dengan upaya bersama, penyakit ini dapat dikendalikan, dan target "Nol Kematian Akibat Dengue pada tahun 2030" dapat terwujud.

Scroll to Top