Manchester United, raksasa sepak bola dengan sejarah panjang, ternyata menyimpan ironi. Di balik gemerlap pemain bintang yang didatangkan, muncul tren mengkhawatirkan: melepas kiper-kiper berkualitas, bahkan saat mereka tengah bersinar. Apakah ini pertanda pengelolaan talenta yang kurang tepat di Old Trafford?
David De Gea: Kepergian yang Disayangkan
Setelah 12 tahun mengabdi dan menjadi simbol kokohnya gawang Manchester United, David De Gea dilepas. Keputusan ini menuai kontroversi, terutama setelah MU kemudian mendatangkan Andre Onana dengan harga fantastis. Sekarang, De Gea justru tampil memukau di Fiorentina, membuktikan kualitasnya sebagai salah satu kiper terbaik di Eropa. Banyak yang menilai kepergian De Gea adalah blunder transfer besar pasca era Sir Alex Ferguson.
Dean Henderson: Potensi yang Terpendam
Lulusan akademi Manchester United, Dean Henderson, tampil impresif saat dipinjamkan ke Sheffield United. Namun, di Old Trafford, ia tak pernah mendapat kesempatan emas sebagai kiper utama. Henderson bahkan merasa "dikriminalisasi" karena terus-menerus dicadangkan. Kini, di Crystal Palace, ia membuktikan diri dengan meraih dua trofi, termasuk menggagalkan penalti penting di final Community Shield melawan Liverpool.
Kebiasaan yang Jadi Sorotan
Manchester United seolah lebih memilih membeli nama besar daripada memaksimalkan potensi kiper yang sudah ada. Tren ini memicu kritik dari berbagai pihak, termasuk legenda klub dan pengamat sepak bola. Mereka menilai bahwa pengelolaan bakat di Old Trafford semakin kehilangan arah, dan berpotensi merugikan klub dalam jangka panjang.