Setelah Presiden AS Donald Trump mencabut larangan penjualan chip H20 Nvidia ke China pada Juli 2025, kini giliran Beijing yang memberikan tekanan balik kepada perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut.
Melalui media sosial yang terafiliasi dengan CCTV, China menuding chip kecerdasan buatan (AI) H20 buatan Nvidia memiliki celah keamanan berbahaya berupa backdoor. Celah ini diklaim dapat digunakan untuk melakukan fungsi seperti pemadaman jarak jauh.
Artikel tersebut menyatakan bahwa konsumen tentu memiliki pilihan untuk tidak membeli chip yang dianggap tidak ramah lingkungan, tidak canggih, dan tidak aman.
Sebelumnya, badan pengawas dunia maya China telah memanggil Nvidia pada akhir Juli untuk meminta penjelasan apakah chip H20 memiliki risiko keamanan tersembunyi yang dapat melewati sistem otentikasi dan kontrol keamanan. Nvidia membantah tudingan tersebut dan menegaskan bahwa produknya bebas dari backdoor.
Chip H20 dikembangkan Nvidia khusus untuk pasar China setelah AS melarang ekspor chip AI canggih pada akhir 2023. Namun, larangan penjualan kembali diperketat pada April 2025 sebelum akhirnya dicabut oleh Trump pada Juli 2025 sebagai bagian dari negosiasi untuk mendapatkan akses logam tanah jarang China.
Media pemerintah China lainnya, People’s Daily, juga menuntut Nvidia untuk memberikan bukti keamanan yang meyakinkan untuk menghilangkan kekhawatiran pengguna di China atas risiko keamanan chip tersebut dan mengembalikan kepercayaan pasar.
Tekanan terhadap Nvidia muncul seiring dengan upaya China untuk mengembangkan industri chip domestik. Huawei dikabarkan tengah mempersiapkan chip yang diklaim setara dengan kemampuan chip Nvidia untuk memenuhi kebutuhan lokal.