Para ilmuwan meyakini Pulau Sumba menyimpan rahasia besar, sebuah "dunia yang hilang" yang menjadi rumah bagi spesies-spesies purba yang kini sebagian besar telah punah. Asumsi ini muncul setelah ditemukannya fosil-fosil hewan menakjubkan, seperti gajah mini, tikus raksasa, kadal raksasa, bahkan spesies komodo.
Penemuan yang dipublikasikan dalam jurnal ‘Proceedings of the Royal Society B’ ini mengungkapkan bahwa fosil-fosil tersebut berasal dari sekitar 12.000 tahun lalu. Yang lebih mengejutkan, penemuan fosil komodo memunculkan dugaan bahwa hewan langka ini mungkin berasal dari Sumba, sebelum akhirnya bermukim di Pulau Komodo, Flores.
Ekspedisi yang dilakukan oleh Zoological Society of London (ZSL) dari tahun 2011 hingga 2014 berhasil mengumpulkan fosil-fosil ini dari Sumba, yang merupakan bagian dari kawasan ‘Wallacea’. Kawasan ini, yang dinamai berdasarkan ahli biologi Alfred Russel Wallace, mencakup pulau-pulau seperti Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram.
Meskipun penemuan ‘hobbit’ (Homo Floresiensis) di Flores pada tahun 2004 sempat menarik perhatian, riset tentang Sumba masih tergolong minim. Survei terkait fosil dan kehidupan liar di pulau ini belum banyak dilakukan.
"Mungkin karena terlalu banyak pulau di Indonesia untuk dipelajari. Masih jarang ahli biologi atau paleontologi yang fokus pada wilayah beragam di Indonesia," ungkap Samuel Turvey, seorang peneliti di ZSL.
Para ilmuwan berharap penelitian lebih lanjut di Sumba dapat memberikan pencerahan mengenai evolusi spesies di wilayah tersebut.
"Penemuan di area ini bisa membuka wawasan yang menakjubkan soal dunia yang hilang. Ada banyak hewan yang berevolusi di kepulauan Wallacea yang terisolasi namun kemudian punah seiring munculnya peradaban manusia modern," jelas Turvey.
‘Dunia yang Hilang’ Tidak Hanya di Indonesia
Selain di Sumba, jejak ‘dunia yang hilang’ juga ditemukan di Spanyol. Penelitian menemukan pulau-pulau yang tenggelam di dekat Kepulauan Canary, yang diyakini sebagai asal muasal legenda Atlantis.
Gunung Los Atlantes, serangkaian pulau yang terbentuk pada zaman Eocene (56 juta hingga 34 juta tahun lalu), kini berada di bawah permukaan laut. Peneliti menemukan bukti keberadaan pantai, tebing, dan bukit pasir di lokasi tersebut, serta gunung berapi yang tidak aktif yang dulunya merupakan pulau saat permukaan air laut rendah.
Penemuan-penemuan ini menunjukkan bahwa masih banyak misteri yang tersimpan di bumi kita. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap fakta-fakta di dalamnya dan memperluas pengetahuan kita tentang sejarah masa lalu.