Crystal Palace Angkat Trofi Community Shield, Fans Protes Keputusan UEFA

London – Kemenangan Crystal Palace atas Liverpool di Community Shield 2025 diwarnai aksi protes keras dari para pendukung setia mereka. Spanduk bertuliskan "UEFA Mafia" membentang di Stadion Wembley, menyuarakan ketidakpuasan atas keputusan UEFA yang mencoret Palace dari Liga Europa.

Pertandingan yang berlangsung sengit itu berakhir dengan skor imbang 2-2 di waktu normal. Liverpool sempat memimpin melalui gol Hugo Ekitike, namun Palace menyamakan kedudukan lewat penalti Jean-Philippe Mateta. Gol Jeremie Frimpong kembali membawa Liverpool unggul, sebelum akhirnya Ismaila Sarr membuyarkan harapan mereka dengan gol penyeimbang di babak kedua.

Drama adu penalti menjadi penentu kemenangan. Tiga eksekutor Palace, yakni Jean-Philippe Mateta, Ismaila Sarr, dan Justin Devenny sukses menjalankan tugasnya, sementara hanya Cody Gakpo dan Dominik Szoboszlai dari Liverpool yang berhasil mencetak gol.

Euforia kemenangan Community Shield tak sepenuhnya dirasakan para fans Palace. Mereka memanfaatkan momen tersebut untuk melancarkan protes terhadap UEFA. Para suporter membentangkan spanduk dan mengenakan kaos dengan pesan serupa, sebagai bentuk kritik atas keputusan kontroversial UEFA.

Pemicunya adalah keputusan UEFA yang menurunkan Crystal Palace ke Conference League, meskipun The Eagles seharusnya berhak tampil di Liga Europa usai menjuarai Piala FA. Alasannya, pemilik Palace, John Textor, juga memiliki Olympique Lyon. Regulasi UEFA melarang dua klub dengan pemilik yang sama bermain di kompetisi yang sama.

Saat ini, Crystal Palace tengah berupaya mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), dengan harapan dapat membatalkan keputusan UEFA dan mendapatkan kembali hak mereka untuk berlaga di Liga Europa.

Scroll to Top