Dua raksasa produsen chip, Nvidia dan AMD, dikabarkan telah menyetujui untuk menyisihkan 15% dari pendapatan penjualan chip mereka di China kepada pemerintah Amerika Serikat (AS). Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya kedua perusahaan untuk mengamankan lisensi ekspor, yang sebelumnya telah menjadi bagian dari kesepakatan dengan mantan Presiden AS Donald Trump.
Menurut sumber, Departemen Perdagangan AS telah mengeluarkan izin untuk penjualan chip H20 Nvidia dan chip MI308 AMD ke China. Sebelumnya, Trump sempat menghentikan penjualan chip seperti H20 pada bulan April, namun Nvidia mengumumkan pada Juli bahwa AS akan mengizinkan penjualan untuk dilanjutkan.
Menanggapi kabar ini, perwakilan Nvidia menyatakan bahwa perusahaan akan mematuhi semua peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah AS.
"Kami mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah AS untuk partisipasi kami di pasar global. Meskipun kami belum mengirimkan H20 ke China selama beberapa bulan, kami berharap aturan pengendalian ekspor akan memungkinkan AS untuk bersaing di China dan di seluruh dunia," kata perwakilan Nvidia.
Sementara itu, AMD belum memberikan tanggapan atas kabar ini. Departemen Perdagangan AS dan Kementerian Luar Negeri China juga belum memberikan komentar terkait masalah ini.
China merupakan pasar yang sangat penting bagi Nvidia dan AMD. Nvidia menghasilkan pendapatan sebesar US$ 17 miliar dari China pada tahun fiskal yang berakhir 26 Januari, menyumbang 13% dari total penjualan. AMD, di sisi lain, melaporkan pendapatan US$ 6,2 miliar dari China, yang berkontribusi 24% dari total pendapatan mereka di tahun 2024.
Laporan menyebutkan bahwa kesepakatan pembayaran 15% ini menjadi syarat untuk mendapatkan lisensi ekspor produk semikonduktor. Belum ada kejelasan mengenai bagaimana dana tersebut akan digunakan oleh pemerintah AS.