Setelah dedikasi bertahun-tahun, seorang ilmuwan akhirnya mengukuhkan penemuan spesies pari manta baru di Samudra Atlantik. Spesies ini, dinamakan Mobula yarae, menjadi tambahan penting dalam pemahaman kita tentang keanekaragaman hayati laut.
Perjalanan penemuan ini dimulai sekitar 15 tahun lalu, ketika seorang peneliti melihat seekor pari manta yang tampak berbeda di perairan Meksiko. Intuisi membimbingnya untuk mendalami perbedaan tersebut.
Mobula yarae memiliki ciri khas yang membedakannya dari spesies pari manta lain, seperti pola berbentuk huruf V putih di bahu, warna cerah di sekitar mulut dan mata, serta bintik-bintik gelap di bagian perut. Ukurannya dapat mencapai 4,5 hingga 6 meter, setara dengan pari manta samudra raksasa.
Spesies ini tersebar di wilayah tropis dan subtropis Atlantik, dari pesisir timur Amerika Serikat hingga Brasil, termasuk Teluk Meksiko dan Laut Karibia. Habitatnya yang berada di perairan pesisir membuat M. yarae rentan terhadap ancaman seperti tabrakan kapal dan terjerat alat pancing.
Identifikasi spesies baru ini menjadi langkah krusial dalam upaya konservasi. Dengan mengenali M. yarae secara resmi, para ilmuwan dapat merancang strategi penelitian dan perlindungan yang tepat.
Analisis DNA dari seekor pari manta betina muda yang terdampar di Florida pada tahun 2017 memberikan bukti genetik yang meyakinkan. Hasilnya menunjukkan bahwa M. yarae berbeda secara signifikan dari pari manta samudra raksasa dan kemungkinan baru terpisah secara evolusi.
Meskipun penelitian sempat terhambat oleh masalah kesehatan yang dialami oleh ilmuwan yang memimpin proyek ini, upaya untuk memahami M. yarae terus berlanjut. Tim peneliti berencana menggunakan teknologi penandaan satelit dan pemantauan populasi untuk mempelajari habitat dan pola pergerakannya.
Penemuan Mobula yarae adalah pengingat bahwa masih banyak misteri yang tersembunyi di lautan kita. Dengan penelitian dan upaya konservasi yang berkelanjutan, kita dapat melindungi spesies yang menakjubkan ini untuk generasi mendatang.