Ikan Purba Aneh Ini Mengubah Pemahaman Kita Tentang Evolusi Hewan

Sebuah tim peneliti internasional menggunakan teknologi pencitraan mutakhir untuk merekonstruksi jantung, otak, dan sirip ikan purba yang telah punah. Fosil berukuran kuku jari ini mengungkap makhluk unik yang mungkin menulis ulang sejarah evolusi hewan. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature.

Garis Waktu Evolusi yang Penuh Misteri

Ikan pertama muncul sekitar 500 juta tahun lalu, di dasar laut. Mereka menyerap makanan sebelum mengembangkan rahang dan gigi. Teori umum menyatakan bahwa rahang muncul seiring ikan naik ke permukaan air. Lalu, sekitar 400 juta tahun lalu, ikan berahang mendominasi lautan, diikuti evolusi vertebrata bertungkai dan akhirnya manusia. Namun, transisi ini masih menyisakan celah besar dalam catatan fosil.

Ekspedisi tahun 1969 ke kepulauan Spitsbergen, Norwegia, menemukan ribuan batuan pasir berisi fosil. Setelah 40 tahun, tengkorak Norselaspis sepanjang 1,2 cm yang terawetkan sempurna ditemukan, berasal dari 410-407 juta tahun lalu.

Rekonstruksi Digital yang Menakjubkan

Tim peneliti memindai spesimen tersebut lapis demi lapis menggunakan mikrotomografi sinar-X berbasis sinkrotron di Swiss. Ribuan jam rekonstruksi digital menghasilkan gambaran 3D yang detail, mengungkap tulang setipis jaringan yang membungkus organ dan otot yang terawetkan. Atlas digital ini memberikan detail anatomi Norselaspis yang lebih baik daripada banyak ikan yang masih hidup.

Ciri-ciri Anatomi yang Tak Terduga

Meskipun tidak berahang, Norselaspis memiliki ciri-ciri anatomi yang sebelumnya dianggap hanya ada pada spesies berahang. Ia memiliki jantung yang kuat dengan pembuluh darah yang melebar, meningkatkan aliran darah. Organ sensoriknya juga mengesankan, dengan tujuh otot kecil mengendalikan bola mata dan telinga bagian dalam yang relatif besar.

Norselaspis berenang menggunakan sirip bersudut seperti dayung yang terletak di belakang insangnya, memungkinkannya berputar, berhenti, dan menambah kecepatan dengan cepat. Meskipun tidak bisa menangkap mangsa karena tidak memiliki rahang dan gigi, anatominya yang tak terduga mungkin digunakan untuk menghindari predator. Interaksi ini memicu ledakan keanekaragaman hayati laut.

Menantang Teori Evolusi Vertebrata

Norselapsis tidak hanya menantang garis waktu ikan berahang, tetapi juga menunjukkan bahwa saraf yang terhubung ke bahunya terpisah dari saraf yang mencapai insang. Hal ini mengarah pada teori bahwa bahu pada tetrapoda (vertebrata berkaki empat) berevolusi sebagai struktur baru yang terhubung ke leher.

Norselapsis berada di antara ikan tanpa rahang awal yang torsonya terhubung langsung ke kepala, dan vertebrata berahang yang mengembangkan leher. Makhluk ini menunjukkan bahwa evolusi vertebrata tidak mengikuti jalur tunggal.

Meskipun penyebab pembentukan rahang masih belum jelas, Norselaspis mengungkapkan perjalanan evolusi vertebrata yang kompleks dan beragam. Evolusi tidak selalu berpindah langsung dari pemangsa dasar ke pemangsa puncak.

Scroll to Top