IHSG Menguat, Asing Tetap Aktif Jual Saham-Saham Ini

Awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa positif dengan kenaikan 0,96% ke level 7.605,92 pada perdagangan Senin (11 Agustus 2025).

Meskipun demikian, pergerakan bursa diwarnai aksi jual sejumlah saham oleh investor asing. Walaupun secara keseluruhan, investor asing mencatatkan net buy.

Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 15,85 triliun dengan volume 25,6 miliar saham dalam 1,93 juta transaksi. Terdapat 383 saham yang mengalami kenaikan, 227 saham turun, dan 190 saham stagnan.

Saham Barito Renewables Energy (BREN) menjadi pendorong utama kenaikan IHSG, memberikan kontribusi sebesar 30,00 poin indeks. Saham BREN melonjak 10,06% ke level Rp 8.750 per saham, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 1.170 triliun.

Selanjutnya, saham Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menjadi penopang terbesar kedua dengan kontribusi 21,47 poin indeks, setelah mengalami kenaikan 7,12% ke level Rp 84.200.

Investor asing mencatatkan pembelian bersih yang signifikan sebesar Rp849,85 miliar di seluruh pasar, dengan rincian Rp833,70 miliar di pasar reguler dan Rp16,15 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Di sisi lain, beberapa saham justru mengalami aksi jual oleh investor asing. ANTM menjadi saham dengan net sell asing terbesar, mencapai Rp 154,41 miliar. Akibatnya, saham ANTM tertekan 4,85% ke level 2.940.

Saham tambang lainnya, BRMS, juga banyak dilepas asing. Saham tersebut turun 1,33% seiring dengan net foreign sell senilai Rp 34,28 miliar.

Berikut adalah daftar saham dengan net foreign sell terbesar pada perdagangan awal pekan:

  1. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) – Rp154,41 miliar
  2. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) – Rp57,33 miliar
  3. PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) – Rp34,28 miliar
  4. PT Sentul City Tbk. (BKSL) – Rp28,83 miliar
  5. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) – Rp23,90 miliar
  6. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) – Rp21,72 miliar
  7. PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) – Rp20,48 miliar
  8. PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) – Rp17,57 miliar
  9. PT Astra International Tbk. (ASII) – Rp15,60 miliar
  10. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) – Rp14,69 miliar
Scroll to Top