Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa impresif pada perdagangan pagi hari ini, Selasa (12 Agustus 2025), dengan melonjak sebesar 1,02%. Saham-saham perbankan milik negara menjadi pendorong utama kenaikan indeks.
Arus modal asing yang kembali memasuki pasar menjadi faktor penting yang mendukung penguatan IHSG. Tercatat, investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) senilai Rp849,85 miliar pada hari sebelumnya. Tren pembelian bersih ini juga terlihat selama sepekan terakhir, setelah sebelumnya didominasi oleh aksi jual bersih.
Sektor perbankan menjadi incaran utama investor asing. Saham BBCA mencatat nilai pembelian bersih tertinggi, mencapai Rp 425,1 miliar, diikuti oleh BBRI sebesar Rp 234,6 miliar, dan FILM senilai Rp 117,2 miliar.
Berdasarkan data Refinitiv, empat sektor mengalami pertumbuhan signifikan, yaitu sektor utilitas, properti, finansial, dan energi. Sektor-sektor ini masing-masing mengalami kenaikan sebesar 6,85%, 2,07%, 2,05%, dan 1,98%.
Saham Barito Renewables Energy (BREN) menjadi kontributor utama penggerak IHSG, menyumbang 30,00 poin indeks. Saham milik Prajogo Pangestu ini naik 10,06% ke level 8.750 per saham, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 1.170 triliun.
Selanjutnya, saham Dian Swastatika Sentosa (DSSA) dari sektor pertambangan milik Sinar Mas menjadi penopang terbesar kedua, berkontribusi 21,47 poin indeks dengan kenaikan 7,12% ke level Rp 84.200.
Sejumlah saham di sektor finansial juga mencatatkan pergerakan positif. BBCA naik 3,01% ke level 8.550, menyumbang 17,84 poin indeks. BBRI naik 2,97% ke Rp 3.810 per saham, berkontribusi 18,13 poin indeks. BMRI naik 1,07% ke Rp 4.720 per saham dengan kontribusi 4,38 poin indeks, dan BBNI naik 3,19% ke Rp 4.200 per saham dengan sumbangan 4,63 poin indeks.
Bersamaan dengan penguatan IHSG, nilai tukar rupiah juga menunjukkan tren positif terhadap dolar AS. Data Refinitiv mencatat, rupiah ditutup pada level Rp16.265/US$ kemarin, menguat 0,12% dalam sehari.
