Presiden Prancis, Emmanuel Macron, secara tegas mengkritik keras niat Israel untuk meluaskan operasi militernya di Jalur Gaza, khususnya rencana pengambilalihan Kota Gaza. Macron menyebut langkah tersebut sebagai "bencana" yang akan mempercepat terjadinya "perang permanen".
"Perang ini harus segera diakhiri dengan gencatan senjata permanen," ujar Macron dalam sebuah pernyataan resmi.
Macron menyoroti bahwa rencana Israel menguasai Kota Gaza akan menjadi "bencana dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan jalan pintas menuju perang abadi."
Sebelumnya, kabinet keamanan Israel menyetujui usulan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk "mengambil alih kendali" Kota Gaza dengan dalih "mengalahkan" Hamas di wilayah tersebut.
"Para sandera Israel dan warga Gaza akan terus menjadi korban utama dari strategi ini," tegas Macron.
Macron menekankan pentingnya pembentukan misi stabilisasi di bawah mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjamin keamanan Jalur Gaza. "Dewan Keamanan PBB harus segera bertindak untuk membentuk dan memberikan mandat pada misi ini. Tim saya telah diperintahkan untuk segera berkolaborasi dengan mitra-mitra kami dalam hal ini," katanya.
Sementara itu, Netanyahu membela rencana negaranya dengan menyatakan bahwa "Israel tidak punya pilihan selain menyelesaikan pekerjaan dan menuntaskan kekalahan Hamas."
Netanyahu mengklaim bahwa sekitar 70-75% wilayah Gaza sudah berada di bawah kendali militer Israel. Namun, ia menyebutkan bahwa "dua benteng tersisa" Hamas berada di Kota Gaza dan kamp-kamp pusat di Al Mawasi.
Netanyahu juga mengumumkan bahwa serangan militer terbaru terhadap Jalur Gaza akan segera dimulai, dengan harapan dapat diselesaikan "cukup cepat".