Polemik laporan royalti yang diunggah Ari Lasso ke media sosial akhirnya mendapat tanggapan dari Wahana Musik Indonesia (WAMI). Dalam pernyataan resmi, WAMI menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan pengiriman laporan royalti yang menimpa Ari Lasso dan beberapa musisi lainnya.
WAMI mengakui bahwa insiden pada 28 Juli 2025 tersebut disebabkan oleh masalah teknis. Data laporan royalti yang seharusnya ditujukan untuk anggota tertentu, justru terkirim ke alamat email yang salah.
"Kesalahan ini terjadi karena data laporan tidak sesuai dengan alamat email anggota yang dituju," jelas WAMI.
WAMI mengklaim telah menarik email tersebut dalam waktu 12 menit setelah pengiriman. Mereka juga menjamin bahwa kesalahan ini tidak mempengaruhi nominal royalti yang telah ditransfer kepada para musisi.
Sebagai langkah perbaikan, WAMI berjanji akan memperketat prosedur, meningkatkan verifikasi data, dan memperbarui sistem yang ada. Bahkan, WAMI mengajak Ari Lasso untuk berdiskusi langsung terkait masalah ini.
Menanggapi permintaan maaf tersebut, Ari Lasso mengapresiasi itikad baik WAMI. Namun, ia menegaskan bahwa persoalan yang ada jauh lebih kompleks dari sekadar kesalahan teknis pengiriman email.
Menurut Ari Lasso, tata kelola royalti di Indonesia masih memerlukan perbaikan yang signifikan. Ia menyindir perhitungan pembagian royalti yang rumit, seolah-olah memerlukan "rumus trigonometri, aljabar, diferensial, atau mekanika kuantum" untuk memahaminya. Pasalnya, royalti yang diterimanya jauh di bawah ekspektasi, hanya Rp 760 ribu dari perkiraan "puluhan juta."
Ari Lasso mengajak perwakilan musisi dan WAMI untuk duduk bersama dalam forum terbuka. Tujuannya adalah untuk memperbaiki ekosistem musik Indonesia agar lebih transparan dan adil bagi semua pihak yang terlibat.