Wilayah Gaza saat ini menghadapi bencana kelaparan yang semakin parah akibat tindakan Israel yang melarang masuknya ratusan jenis makanan.
Menurut laporan, meskipun sejumlah truk bantuan telah memasuki Gaza berkat tekanan internasional, Israel masih memblokir 430 jenis makanan. Daftar makanan yang dilarang termasuk daging beku, ikan beku, keju, produk susu, serta sayuran dan buah-buahan beku. Selain makanan, banyak barang kebutuhan pokok lainnya juga ditahan, memperburuk kondisi warga yang kelaparan dan sakit.
Pelonggaran akses bantuan yang diumumkan sebelumnya dinilai tidak signifikan karena pembatasan luas terhadap makanan dan barang penting masih diberlakukan.
Lebih lanjut, Israel dituduh secara sengaja menargetkan sumber-sumber makanan, tidak hanya dengan menghalangi bantuan tetapi juga dengan membom puluhan bank makanan dan pusat distribusi makanan, menyebabkan banyak pekerja tewas.
Situasi ini terjadi di tengah rencana Israel untuk menguasai sepenuhnya Jalur Gaza. Seorang pejabat PBB memperingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa rencana tersebut berisiko menimbulkan "bencana lain" dengan konsekuensi yang luas.
Dewan Keamanan PBB telah mengadakan sidang darurat setelah Israel mengumumkan rencana untuk "mengambil alih" Kota Gaza. Wakil Sekretaris Jenderal PBB menekankan bahwa pelaksanaan rencana ini dapat memicu pengungsian, pembunuhan, dan kehancuran lebih lanjut di Gaza, serta berdampak luas di seluruh wilayah.