Skandal Isu Gender: Presiden Macron Sewa Detektif Swasta untuk Usut Fitnah Terhadap Istrinya, Brigitte

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengambil tindakan tegas dalam menanggapi desas-desus yang menyebutkan bahwa istrinya, Brigitte Macron, sebelumnya terlahir sebagai seorang pria. Kabar ini mencuat setelah video viral yang memperlihatkan interaksi antara Brigitte dan Macron saat kunjungan kenegaraan ke Vietnam.

Isu ini berkembang liar, bahkan setelah Macron memberikan klarifikasi mengenai insiden dalam video tersebut. Tak ingin rumor terus beredar, Macron menunjuk seorang detektif swasta untuk melakukan investigasi mendalam.

Detektif tersebut ditugaskan untuk menyelidiki Candace Owens, seorang influencer Amerika Serikat yang menjadi target gugatan hukum oleh Macron dan Brigitte atas tuduhan menyebarkan informasi palsu.

Investigasi mengungkap sejumlah detail mengenai Owens, termasuk hubungannya dengan tokoh-tokoh politik sayap kanan di Prancis, popularitasnya di media pemerintah Rusia, serta keterkaitannya dengan tokoh-tokoh populis sayap kanan di AS dan Inggris.

Keputusan Macron untuk menyewa detektif swasta menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi penyebaran berita bohong. Ini merupakan langkah yang jarang terjadi, di mana seorang pemimpin negara menggugat seorang influencer online terkait konten yang dianggap merugikan.

Menurut pengacara Macron, gugatan ini juga didorong oleh keinginan untuk memahami motivasi seorang influencer AS dalam menyebarkan desas-desus tersebut. Macron dan Brigitte siap hadir langsung di pengadilan untuk memberikan keterangan. Gugatan hukum telah diajukan di pengadilan tinggi Delaware, AS, menuduh Owens telah menyebarkan kebohongan dan menolak mencabut pernyataan palsu tersebut.

Scroll to Top