Kisah Heroik Letda Purn Darius Bayani: Loyalitas dan Keberanian di Mata Prabowo Subianto

Letda Purn Darius Bayani, seorang mantan prajurit Kopassus asal Papua, baru-baru ini menjadi sorotan publik. Ia menerima Tanda Kehormatan Bintang Sakti dari Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah upacara militer di Pusdiklatpassus, Batujajar. Penghargaan ini diberikan atas keberanian, keperwiraan, dan jasa luar biasa yang ditunjukkan Letda Purn Darius Bayani dalam pertempuran dan operasi militer.

Bintang Sakti merupakan bentuk apresiasi negara kepada prajurit yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi bangsa. Pemberian penghargaan ini kepada Letda Purn Darius Bayani bukan tanpa sebab. Presiden Prabowo Subianto, yang pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, mengenal betul sosok dan rekam jejak anak buahnya ini.

Dalam bukunya, Prabowo Subianto mengisahkan bagaimana Letda Purn Darius Bayani, yang kala itu masih berpangkat Serka, menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam operasi pembebasan sandera Mapenduma, Papua, pada tahun 1996.

Operasi Mapenduma adalah operasi militer yang kompleks dan menantang. Tujuan utamanya adalah membebaskan 26 sandera, yang sebagian besar merupakan Warga Negara Asing (WNA), dari tangan Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Kelly Kwalik. Lokasi penyanderaan yang berada di tengah hutan belantara Papua menjadi tantangan tersendiri. Keterbatasan teknologi dan informasi pada masa itu semakin memperumit situasi.

Di tengah kesulitan tersebut, naluri dan pengalaman Serka Bayani menjadi sangat berharga. Ketika tim peninjau dari luar negeri memberikan informasi mengenai lokasi sandera berdasarkan sinyal alat canggih (beacon), Serka Bayani dengan tegas membantahnya. Dengan logat khas Papua, ia menjelaskan bahwa lokasi tersebut tidak mungkin dihuni karena ketiadaan sumber air.

Prabowo Subianto, yang saat itu menjabat sebagai Danjen Kopassus, mempercayai insting dan pengalaman Serka Bayani. Ia memilih untuk tetap berpegang pada hasil kajian tim intelijen yang telah menentukan enam titik sasaran. Keputusan ini terbukti tepat. Operasi Mapenduma berhasil membebaskan sebagian besar sandera, meski ada beberapa korban jiwa.

Selain keberaniannya dalam Operasi Mapenduma, Serka Bayani juga dikenal sebagai prajurit yang tenang, berani, dan memiliki kemampuan luar biasa dalam menembak serta membaca jejak. Ia bahkan mampu menyusup ke perkemahan musuh tanpa terdeteksi. Selama bertugas di Papua, Bayani sering kali tidak menggunakan sepatu dan memilih celana pendek.

Menurut Prabowo, dalam setiap operasi, Bayani berhasil merebut beberapa pucuk senjata dari musuh. Secara keseluruhan, ia berhasil mengumpulkan lebih dari 100 pucuk senjata rampasan.

Kisah heroik Letda Purn Darius Bayani adalah contoh nyata loyalitas, keberanian, dan kecerdasan seorang prajurit. Penghargaan Bintang Sakti yang diterimanya merupakan bentuk pengakuan atas jasa-jasanya yang luar biasa bagi bangsa dan negara.

Scroll to Top