Fenomena langit yang memukau, hujan meteor Perseid, kembali menyapa Indonesia pada malam hari tanggal 12 hingga dini hari 13 Agustus 2025. Peristiwa tahunan ini terjadi saat Bumi melintasi serpihan debu dari komet Swift-Tuttle.
Menurut ahli dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), fenomena ini aman dan tidak membahayakan Bumi. Partikel-partikel kecil yang tampak sebagai meteor akan habis terbakar di lapisan atmosfer sebelum mencapai permukaan.
Waktu terbaik untuk menyaksikan keindahan Perseid adalah menjelang fajar, dengan pandangan mengarah ke timur laut. Pastikan cuaca cerah, area pandang bebas hambatan, dan minim polusi cahaya.
Sayangnya, cahaya bulan setelah fase purnama dapat mengurangi jumlah meteor yang terlihat. Pengamat diperkirakan hanya dapat menyaksikan belasan meteor setiap jam.
Selain keindahan visualnya, hujan meteor Perseid juga menjadi sarana edukasi. Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa Bumi secara periodik melewati sisa-sisa debu komet.
Hujan meteor Perseid adalah kejadian rutin yang berlangsung setiap bulan Agustus, saat Bumi berada di lintasan orbit komet Swift-Tuttle. Dalam kondisi ideal tanpa gangguan cahaya, intensitasnya dapat mencapai puluhan bahkan ratusan meteor per jam.
Selain Perseid, terdapat beberapa hujan meteor lainnya yang terjadi setiap tahun, seperti Quadrantid, Lyrid, Eta Aquarid, dan Geminid. Masing-masing memiliki karakteristik dan intensitas yang berbeda, tergantung pada asal usul komet atau asteroidnya. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan keajaiban alam ini!
