Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tengah dilanda gelombang protes yang menuntut Bupati Pati, Sudewo, untuk mengundurkan diri. Aksi demonstrasi ini dipicu oleh kebijakan penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang menyebabkan lonjakan signifikan pada tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Sugiono, merespons situasi ini dengan memerintahkan Sudewo untuk memperhatikan aspirasi masyarakat dan tidak menambah beban hidup mereka. Ia menekankan pentingnya memperhitungkan suara rakyat kecil dalam setiap pengambilan kebijakan, sesuai dengan pesan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Sugiono juga mengapresiasi pihak-pihak yang telah membantu menjaga situasi di Pati tetap kondusif.
Direktur Eksekutif Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), Herman Suparman, menilai tuntutan masyarakat Pati terhadap Bupati Sudewo sangat beralasan. Kenaikan PBB-P2 yang drastis dinilai membebani masyarakat, dan proses perumusannya dianggap tidak melibatkan partisipasi publik. Lebih lanjut, Herman menyoroti respons Bupati Sudewo yang dianggap kurang peka terhadap kondisi masyarakat, bahkan cenderung arogan, sehingga memicu kemarahan warga.