Pesawat luar angkasa Lucy milik NASA baru saja membuat pencapaian penting dengan menangkap gambar resolusi tinggi pertama dari asteroid Donaldjohanson. Penampakan ini mengungkap wujud unik batu angkasa berusia 150 juta tahun itu.
Donaldjohanson terbentuk dari tabrakan dua objek kecil. Bentuknya yang khas, menyempit di bagian tengah dengan dua lobus di kedua sisi, menyerupai kacang tanah yang tidak beraturan, di mana satu bagian lebih besar dari yang lain.
Pada hari Minggu, 20 April, Lucy terbang hanya 960 kilometer dari Donaldjohanson dan berhasil mengabadikan detail asteroid tersebut. Para ilmuwan berharap, dengan mempelajari asteroid ini, akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang proses pembentukan planet di tata surya kita.
Hal Levison, peneliti utama misi Lucy, menyatakan bahwa Donaldjohanson memiliki geologi yang sangat kompleks. Studi mendalam terhadap struktur kompleks ini diharapkan mengungkap informasi penting tentang materi pembentuk dan proses tabrakan yang berperan dalam pembentukan planet.
Misi Lucy diluncurkan pada tahun 2021 dengan tujuan mempelajari asteroid-asteroid purba yang mengorbit matahari di sabuk asteroid utama, sekitar 715 juta kilometer dari Bumi. Target utama Lucy adalah asteroid Trojan, berusia miliaran tahun dan mengorbit dalam dua kelompok di sisi Jupiter.
Asteroid Trojan diperkirakan tersusun dari materi kuno yang sama dengan yang membentuk planet-planet raksasa seperti Jupiter, Neptunus, dan Saturnus. Hal ini memberikan potensi bagi para ilmuwan untuk mendapatkan wawasan berharga tentang pembentukan sistem tata surya kita.
Donaldjohanson adalah asteroid berukuran sedang di sabuk asteroid utama, terletak antara Mars dan Jupiter. Asteroid ini mengorbit matahari pada jarak antara 290 juta dan 420 juta kilometer.
Diperkirakan Donaldjohanson memiliki panjang sekitar 8 kilometer dan lebar 3,5 kilometer di titik terlebarnya. Ukuran ini relatif kecil dibandingkan dengan beberapa asteroid Trojan yang menjadi target studi Lucy. Target Trojan pertama Lucy, Eurybates, diperkirakan memiliki lebar sekitar 64 kilometer.
Nama asteroid ini diambil dari paleoantropolog Amerika, Donald Johanson, penemu fosil Australopithecus "Lucy" pada tahun 1974. NASA menamai misi ini Lucy karena, seperti fosil tersebut memberikan wawasan tentang evolusi manusia, misi ini diharapkan memberikan wawasan yang sama tentang asal usul planet.
Gambar-gambar baru ini ditangkap menggunakan Lucy Long-Range Reconnaissance Imager. Namun, tidak seluruh bagian asteroid terlihat dalam gambar karena ukuran Donaldjohanson yang melebihi jangkauan pandang Lucy. Para peneliti akan mempelajari lebih lanjut tentang bentuk lengkap asteroid ini seiring dengan penerimaan data lebih lanjut dari pesawat luar angkasa.
Sebelumnya, Lucy telah menguji sistemnya dengan terbang melewati asteroid Dinkinesh pada tahun 2023. Namun, pertemuan dengan Donaldjohanson ini dianggap sebagai "latihan penuh" menjelang kunjungan pesawat luar angkasa ini ke asteroid Trojan pertama pada tahun 2027.
Tom Statler, ilmuwan program untuk misi Lucy di NASA, menyatakan bahwa gambar-gambar awal dari Donaldjohanson menunjukkan kemampuan luar biasa pesawat luar angkasa Lucy sebagai mesin penemuan. Potensi untuk membuka jendela baru ke dalam sejarah sistem tata surya sangat besar saat Lucy mencapai asteroid Trojan.