SEOUL – Kim Keon Hee, mantan Ibu Negara Korea Selatan, kini mendekam di Pusat Penahanan Nambu, menjalani hari pertamanya di balik jeruji besi. Sel yang ditempatinya terbilang sederhana, hanya dilengkapi meja kecil dan kasur lantai, serupa dengan fasilitas yang pernah dirasakan sang suami, mantan Presiden Yoon Suk Yeol.
Kejaksaan terus mendalami berbagai dugaan pelanggaran hukum yang melibatkan pasangan ini.
Pusat Penahanan Nambu, tempat Kim ditahan, adalah fasilitas pemasyarakatan yang relatif baru dan dikelola oleh sipir wanita. Meski diperlakukan sama seperti tahanan lain, statusnya sebagai tokoh publik akan mempengaruhi sedikit rutinitas sehari-harinya.
Penahanan Kim dilakukan setelah pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan atas dasar kekhawatiran potensi penghilangan barang bukti terkait kasus suap, manipulasi saham, dan penyalahgunaan pengaruh.
Tim pengacara Kim membantah semua tuduhan dan menyebut laporan mengenai hadiah-hadiah yang diterimanya sebagai imbalan bantuan sebagai spekulasi tanpa dasar. Kim sendiri telah meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi dan merendah dengan menyebut dirinya "bukan siapa-siapa" saat menjalani pemeriksaan.
Selain meja dan kasur, Kim akan memiliki akses ke kamar mandi bersama dan kesempatan berolahraga di luar ruangan selama satu jam setiap hari, kecuali hari Minggu. Jadwal ini akan diatur agar tidak bersamaan dengan tahanan lain.
Pengalaman di penjara ini merupakan hal baru bagi Kim, berbeda dengan sang suami yang sebelumnya pernah mendekam di balik jeruji besi selama sekitar 100 hari.
Yoon pernah diadili atas tuduhan pemberontakan terkait pemberlakuan darurat militer yang berujung pada kemelut politik. Ia membantah semua tuduhan tersebut.
Sebelum Yoon menjabat sebagai presiden pada Mei 2022, pasangan ini tinggal di apartemen mewah di kawasan elite Seoul. Mereka kembali ke apartemen itu setelah Yoon dimakzulkan.
Kim, seorang pengusaha sukses, memiliki sebagian besar aset keluarga, termasuk apartemen tersebut.
Di penjara, Kim akan mendapatkan makanan yang sama dengan tahanan lainnya, hidangan tradisional Korea dengan biaya sekitar 1.500 won (USD1,08) per porsi. Menu sarapan pada hari Rabu adalah roti panggang dengan selai stroberi, sosis, dan salad.
Sebagai pakar seni rupa yang mendirikan agensi kurasi sukses, Kim telah terlibat dalam sejumlah kontroversi sebelum dan sesudah pemilihan suaminya sebagai presiden, yang terkadang membayangi masa kepresidenan Yoon.
Gaya berpakaiannya dan upayanya mempengaruhi kebijakan, seperti larangan makan daging anjing, juga menuai pro dan kontra. Hal ini menjadikannya sosok yang kontroversial di negara di mana ibu negara biasanya tidak terlalu menonjol.
Han Dong-soo, mantan hakim dan jaksa yang pernah bekerja dengan Yoon, mengatakan bahwa Kim memiliki "pemikiran strategis secara politik" dan merupakan kekuatan pendorong di balik kesuksesan suaminya.
Setelah menikahi Yoon di usia 52 tahun, Kim menjadi pengaruh utama dalam hampir semua pemikiran dan keputusannya. Kim berusia 39 tahun ketika mereka menikah.
"Kim Keon Hee memilihnya," kata Han. "Dan dia memberinya strategi dan energi untuk menjadi presiden."