Satelit PUNCH NASA Berhasil Mengorbit, Ungkap Misteri Angin Matahari

Empat satelit inovatif milik NASA, yang tergabung dalam misi Polarimeter to Unify the Corona and Heliosphere (PUNCH), telah sukses menempati orbit yang direncanakan di sekeliling Bumi. Keberhasilan ini membuka jalan baru untuk memahami fenomena angin matahari yang kompleks.

Keempat satelit tersebut ditempatkan secara strategis pada garis pemisah siang dan malam Bumi, memungkinkan pengamatan Matahari secara berkelanjutan. Posisi unik ini sangat penting untuk mencapai tujuan utama misi: mengungkap asal-usul angin matahari.

Angin matahari, yaitu aliran partikel bermuatan yang terpancar dari korona Matahari dengan kecepatan luar biasa, mencapai 1,6 juta km/jam. Meskipun asalnya diketahui dari korona, lokasi pasti pembentukannya masih menjadi teka-teki.

Satelit PUNCH, yang ukurannya menyerupai koper, dilengkapi dengan tiga wide-field imager (WFI) dan satu near-field imager (NFI). Instrumen-instrumen ini bekerja secara sinergis untuk mengamati berbagai aspek angin matahari, mulai dari wilayah terang di dekat Matahari hingga area redup yang lebih jauh.

"Kami berambisi untuk mengukur angin matahari secara komprehensif dan nyaris real-time," ungkap ketua peneliti PUNCH. Penempatan satelit yang mengelilingi Bumi memastikan tidak ada titik yang terlewatkan, memungkinkan pengamatan dari segala arah secara simultan.

Misi PUNCH diharapkan dapat mengungkap hubungan erat antara korona Matahari dan heliosfer, sebuah gelembung partikel raksasa yang melindungi tata surya dari radiasi antarbintang.

Pada tanggal 18 April, misi ini mencapai tonggak penting dengan mengirimkan citra "cahaya pertama" yang membuktikan fungsi optimal seluruh instrumen. Data tersebut, yang kini hampir selesai diproses menjadi mosaik besar, diharapkan memberikan petunjuk awal untuk memecahkan misteri asal-usul angin matahari. Dengan formasi orbit yang sempurna, para ilmuwan optimis dapat segera memperoleh wawasan baru tentang fenomena ini.

Scroll to Top