Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi Baru, Tembus Rp 1,99 Miliar! Ini Pemicunya

Bitcoin kembali mencetak sejarah dengan menembus level tertinggi sepanjang masa (All Time High) di US$ 124.000 atau sekitar Rp 1,99 miliar pada Kamis, 14 Agustus. Kenaikan signifikan ini melampaui rekor yang tercatat pada pertengahan Juli.

Apa yang menyebabkan lonjakan harga Bitcoin kali ini?

Salah satu faktor utama adalah stabilitas inflasi di Amerika Serikat yang berada di angka 2,7%. Kondisi ini mendorong arus modal investor untuk mencari aset yang lebih berisiko, dan kripto menjadi salah satu pilihan menarik. Pasar global melihat bahwa potensi pelonggaran kebijakan moneter akan meningkatkan likuiditas, yang pada gilirannya dapat mendongkrak nilai aset digital.

Selain faktor makroekonomi, penguatan Bitcoin juga dipicu oleh meningkatnya adopsi oleh korporasi. Semakin banyak perusahaan yang menerapkan strategi treasury berbasis Bitcoin, mengikuti jejak MicroStrategy Incorporated. Langkah ini tidak hanya meningkatkan permintaan pasar, tetapi juga mengubah persepsi terhadap Bitcoin. Dari sekadar alat spekulasi, Bitcoin kini mulai dipandang sebagai aset treasury jangka panjang oleh pelaku bisnis global.

Seorang pengamat pasar kripto, Antony Kusuma, melihat kondisi ini sebagai titik temu antara sentimen makro yang kuat dan fundamental pasar kripto yang solid. Kombinasi inflasi yang terkendali dan peluang pemangkasan suku bunga menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi aset berisiko. Rekor baru Bitcoin ini bukan hanya sekadar euforia sesaat, tetapi juga akumulasi kepercayaan pasar terhadap peran Bitcoin di masa depan.

Institusi besar, termasuk perusahaan publik, mulai menempatkan Bitcoin sebagai bagian dari strategi treasury mereka. Ini menandakan pergeseran paradigma, di mana Bitcoin tidak lagi sekadar aset alternatif, melainkan aset strategis. Langkah perusahaan seperti MicroStrategy mengirimkan sinyal kuat bahwa Bitcoin dapat berfungsi sebagai lindung nilai terhadap kebijakan moneter dan inflasi dalam jangka panjang.

Namun, penting untuk diingat bahwa pasar kripto memiliki risiko inheren. Kenaikan harga yang signifikan seringkali diikuti oleh koreksi tajam. Investor perlu memiliki strategi keluar yang jelas dan disiplin dalam mengelola eksposur. Volatilitas adalah bagian tak terpisahkan dari pasar kripto, dan justru di sanalah peluang seringkali berada. Kemampuan membaca pola dan menetapkan batas risiko yang jelas adalah kunci keberhasilan.

Diversifikasi juga merupakan hal yang krusial. Meskipun Bitcoin menarik perhatian, menaruh seluruh modal di satu aset adalah tindakan berisiko. Investor yang bijak akan menyeimbangkan portofolio mereka dengan instrumen yang lebih stabil. Periode menjelang keputusan suku bunga The Fed akan menjadi ujian bagi kedewasaan investor. Mereka yang mampu memisahkan sinyal dari kebisingan pasar akan mampu mengambil keputusan yang tepat, sementara mereka yang terjebak FOMO (fear of missing out) berisiko membeli di puncak harga.

Scroll to Top