Kim Yo Jong Tegaskan Penolakan terhadap Ajakan Damai Korea Selatan

Jakarta – Harapan untuk rekonsiliasi antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) tampaknya semakin jauh. Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un, dengan tegas menolak uluran tangan perdamaian dari negara tetangganya itu.

Dalam pernyataan terbarunya, Korut membantah klaim militer Korsel yang menyebutkan bahwa Pyongyang telah mencopot pengeras suara propaganda di sepanjang perbatasan. Kim Yo Jong menegaskan bahwa Korut tidak pernah melakukan tindakan tersebut dan tidak berniat untuk melakukannya.

"Kami tidak pernah menyingkirkan pengeras suara yang terpasang di wilayah perbatasan dan tidak punya rencana untuk itu," ujarnya, seperti dilaporkan oleh media pemerintah Korut.

Kim Yo Jong juga mengecam upaya Korsel untuk meredakan ketegangan melalui narasi pencopotan pengeras suara propaganda. Menurutnya, tindakan tersebut sia-sia dan hubungan antara kedua negara akan tetap beku di masa depan.

"Belakangan ini, Korea Selatan mencoba menyesatkan opini publik dengan mengklaim bahwa ‘tindakan niat baik’ dan ‘kebijakan peredaan’ mereka mendapat respons, seolah-olah hubungan Korut-Korsel sedang ‘dipulihkan’," katanya. "Kami telah berulang kali menegaskan bahwa kami tidak memiliki keinginan untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Selatan, dan posisi ini akan kami tegaskan dalam konstitusi kami di masa depan."

Sejak terpilih pada bulan Juni, Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung memang berjanji untuk membuka dialog dengan Korea Utara tanpa prasyarat, sebuah perubahan signifikan dari pendekatan pendahulunya yang lebih keras.

Korsel sendiri telah menyiarkan musik K-pop dan berita ke Korut sebagai balasan atas siaran suara-suara aneh dan mengganggu dari Pyongyang, yang dianggap sebagai gangguan bagi warga Korsel di perbatasan.

Sebelumnya, militer Korsel melaporkan bahwa kedua negara telah menghentikan siaran propaganda di zona demiliterisasi. Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan pada tanggal 5 Agustus bahwa mereka telah mulai mencopot pengeras suara di sisi perbatasan mereka sebagai "langkah praktis untuk membantu meredakan ketegangan dengan Korea Utara".

Namun, Kim Yo Jong menegaskan bahwa pencopotan pengeras suara oleh Korsel tidak akan mengubah apapun. "Terlepas dari apakah Korea Selatan mencopot pengeras suaranya atau tidak, menghentikan siaran atau tidak, menunda latihan militer atau tidak, kami tidak peduli dan tidak tertarik pada mereka," tegasnya. "Saya yakin kebijakan Seoul terhadap Korut tetap tidak berubah dan tidak akan pernah berubah."

Secara teknis, kedua negara masih berperang karena Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Scroll to Top