Mahasiswa Unhas Teliti Masalah Gizi di Kelurahan Bira, Makassar

Mahasiswa Ilmu Gizi Universitas Hasanuddin (Unhas) baru saja menyelesaikan kegiatan Evidence Based Learning (EBL) II di Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar. Program ini merupakan bagian dari kurikulum yang bertujuan mengaplikasikan teori ke lapangan serta menganalisis data dan pengalaman langsung di masyarakat.

Fokus utama EBL II adalah mengumpulkan dan menganalisis data gizi kelompok rentan, seperti balita, baduta, ibu hamil, ibu menyusui, dan remaja putri. Pendataan dilakukan melalui wawancara rumah tangga dan pengukuran antropometri. Lokasi penelitian sama dengan lokasi EBL I, sehingga memungkinkan pemantauan perkembangan kondisi gizi dari waktu ke waktu.

Sebelum terjun ke lapangan, mahasiswa dibekali materi di kampus pada tanggal 10-11 Juli 2025. Koordinasi juga dilakukan dengan Puskesmas Bira dan tokoh masyarakat setempat untuk kelancaran kegiatan. Pendataan sendiri dilaksanakan mulai tanggal 14 hingga 27 Juli 2025 setelah mendapatkan izin.

Hasil pendataan mengungkap beberapa permasalahan gizi yang signifikan. Ditemukan prevalensi gizi kurang pada balita dan baduta, serta risiko anemia yang tinggi pada remaja putri dan ibu hamil. Kondisi ini dipicu oleh rendahnya asupan zat besi dan konsumsi makanan bergizi. Selain itu, kebiasaan makan yang monoton dan kurangnya konsumsi protein hewani turut memperburuk kualitas gizi, yang seringkali disebabkan oleh keterbatasan ekonomi dan kebiasaan keluarga yang telah lama mengakar.

Isu menarik lainnya adalah tantangan dalam pemberian ASI eksklusif. Beberapa ibu menyusui kesulitan memberikan ASI secara penuh karena harus kembali bekerja dan kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar. Hal ini menyoroti pentingnya peran keluarga dan tempat kerja dalam mendukung keberhasilan ASI eksklusif.

EBL II tidak hanya melatih mahasiswa menerapkan ilmu di lapangan, tetapi juga memahami realitas permasalahan gizi di masyarakat. Data yang terkumpul diharapkan menjadi dasar untuk merancang program intervensi yang lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi dunia pendidikan dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat serta meningkatkan kompetensi akademik mahasiswa.

Scroll to Top