Aktris Meisya Siregar baru saja menjalani operasi Histeroskopi beberapa hari lalu. Ini menjadi pengalaman pertama Meisya dirawat di rumah sakit setelah sembilan tahun sejak kelahiran anak bungsunya.
Melalui unggahan di akun Instagramnya, Meisya menceritakan awal mula kejadian ini karena mengalami pendarahan di luar siklus menstruasi. Setelah serangkaian pemeriksaan, ia didiagnosis dengan Hiperplasia Endometrium atau penebalan dinding rahim, Polipoid Endometrium, serta Mioma pada organ reproduksinya.
Meisya mengungkapkan sempat merasa khawatir dengan pendarahan yang terus terjadi. Meskipun tidak merasakan sakit atau keluhan lain, hasil observasi menunjukkan kondisi yang sama setiap kali ia memeriksakan diri ke rumah sakit.
Kondisi ini diduga kuat dipicu oleh masalah hormon. Mengingat usianya yang kini 46 tahun, hormon Meisya Siregar mulai mengalami perubahan.
"Hiperplasia Endometrium (penebalan dinding rahim sampai 14) dan Polipoid Endometrium, juga ada multiple kecil Mioma uteri akibat dari hormon Progesteron rendah sementara hormon Estrogen tinggi," jelasnya.
Ketidakseimbangan hormon ini diduga kuat karena usia Meisya yang memasuki fase perimenopause.
Ibu tiga anak ini akhirnya memutuskan untuk menjalani prosedur operasi Histeroskopi. Histeroskopi merupakan prosedur medis yang menggunakan alat seperti teleskop tipis dengan kamera untuk mendiagnosis masalah di dalam rahim.
Meisya meminta doa agar hasil operasinya baik dan ia diberikan keikhlasan serta dapat melanjutkan dengan terapi hormon.
Kabar baiknya, Meisya kini sudah diperbolehkan pulang dan dapat beraktivitas kembali.
"Alhamdulillah H plus 2 pasca Histeroskopi gak ada nyeri, pendarahan setop, gak lemas, gak nyaman aja, tapi gak ada sakit apa pun. Alhamdulillah. obat antibiotik, antinyeri, obat pemberhenti darah," tulis Meisya.
Pasca tindakan, Meisya disarankan untuk tidak berolahraga selama 7-10 hari, terutama mengangkat beban berat.