Surabaya, InfoPublik – Akhir pekan seringkali menjadi waktu untuk bersantai, namun tahukah Anda bahwa kebiasaan menghabiskan waktu dengan gadget, televisi, atau musik sambil duduk atau berbaring dapat meningkatkan risiko kesehatan? Para ahli kesehatan mengingatkan tentang bahaya "screen time" yang berlebihan, terutama di akhir pekan.
Seorang dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) menjelaskan bahwa dampak langsung dari screen time yang berlebihan antara lain mata lelah, nyeri pinggang atau leher, kurang tidur, dan tubuh terasa tidak segar.
Kebiasaan ini, jika terus berlanjut, dapat memicu obesitas, terutama jika disertai dengan konsumsi camilan tinggi kalori. Dampak jangka panjangnya bahkan lebih serius, seperti sindrom metabolik yang terkait dengan obesitas, termasuk diabetes mellitus, hipertensi, dislipidemia, dan penyakit jantung koroner.
Studi menunjukkan adanya hubungan antara durasi screen time dengan kejadian obesitas. Semakin lama waktu yang dihabiskan untuk screen time, semakin tinggi risiko terjadinya obesitas, terutama di kalangan mahasiswa. Durasi screen time di luar tugas kuliah pada akhir pekan termasuk dalam kategori gaya hidup sedentari (malas bergerak).
Ketidakseimbangan antara asupan energi dan pengeluaran energi menjadi pemicu utama obesitas. Hal ini diperparah jika screen time diiringi dengan konsumsi makanan tinggi kalori, sehingga energi yang masuk lebih besar daripada energi yang dikeluarkan.
Di era digital ini, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi sangat penting, terutama bagi generasi muda. Namun, penting untuk mengelola penggunaan dan durasi screen time dengan bijak.
Oleh karena itu, luangkan waktu untuk beraktivitas fisik, jangan hanya bermain gadget di akhir pekan. Melakukan aktivitas fisik atau olahraga dapat menyeimbangkan energi yang masuk dan keluar. Bahkan, melakukan gerakan ringan saat screen time di akhir pekan lebih baik daripada hanya duduk atau berbaring.
