Bandung Gencar Berantas HIV/AIDS: Target Zero AIDS 2030!

Pemerintah Kota Bandung terus berupaya keras menanggulangi HIV/AIDS secara komprehensif, demi mencapai target "Three Zero" pada tahun 2030. Target ambisius ini mencakup: tidak ada lagi infeksi HIV baru, nol kematian akibat AIDS, serta menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV (Orang dengan HIV).

Komitmen ini ditegaskan oleh Wakil Wali Kota Bandung, saat menghadiri acara silaturahmi yang bertajuk “Kuatkan Diri Bersama Tebar Cinta Akhiri AIDS” di Balai Kota Bandung. Menurutnya, penanggulangan HIV/AIDS adalah masalah serius yang membutuhkan solusi menyeluruh, mulai dari edukasi yang tepat, deteksi dini, akses pengobatan yang berkelanjutan, hingga dukungan psikososial bagi ODHIV.

"Ini bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah kemanusiaan. Semua elemen masyarakat harus ikut terlibat, mulai dari keluarga, komunitas, hingga pemerintah," tegasnya.

Data menunjukkan, di Kota Bandung tercatat 9.784 kasus kumulatif HIV/AIDS sejak tahun 1991 hingga Januari 2025. Sayangnya, hanya sekitar 65% atau 6.370 orang yang rutin menjalani pengobatan. Hal ini menjadi tantangan besar, bukan hanya dalam menemukan kasus baru, tetapi juga dalam memastikan keberlangsungan pengobatan dan menghilangkan stigma negatif yang masih melekat pada ODHIV.

Pemerintah Kota Bandung sendiri mengimplementasikan strategi yang disebut STOP: Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan. Strategi ini adalah langkah konkret menuju Kota Bandung yang bebas AIDS dan diskriminasi.

Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung menambahkan bahwa pendekatan spiritual dan psikologis juga dilakukan melalui kegiatan silaturahmi rutin komunitas HIV/AIDS. Tujuannya agar komunitas merasa didukung secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi medis, tetapi juga spiritual dan emosional.

Dengan kolaborasi lintas sektor dan pendekatan yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, Kota Bandung optimis menjadi kota yang ramah bagi ODHIV dan bebas AIDS pada tahun 2030.

Scroll to Top