Kasus dugaan pemerasan dan TPPU yang menyeret nama Nikita Mirzani terus bergulir, menghadirkan sejumlah fakta menarik di persidangan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah informasi mengenai saldo rekening Nikita yang dikabarkan hanya tersisa Rp300 juta.
Kabar ini dengan cepat menyebar di media sosial, memicu beragam komentar dari warganet. Beberapa pihak menyindir Nikita, mengingat selama ini ia dikenal kerap memamerkan kekayaan. Namun, tak sedikit pula yang meragukan kebenaran informasi tersebut, menduga bahwa Nikita memiliki rekening lain dengan jumlah saldo yang lebih besar.
Informasi mengenai saldo rekening ini mencuat saat Nikita Mirzani mempermasalahkan tindakan sebuah bank swasta yang dianggap membongkar data pribadinya. Ia merasa kecewa, terutama karena ia merupakan nasabah prioritas di bank tersebut. Namun, fokus utama permasalahan bukan pada sisa saldo, melainkan pada transfer sebesar Rp350 juta yang diterimanya dari seorang rekan. Nikita mengklaim bahwa uang tersebut merupakan bentuk permintaan maaf atas sebuah kejadian.
Status nasabah prioritas sendiri mengindikasikan bahwa Nikita seharusnya memiliki saldo minimal Rp1 miliar di rekeningnya. Kekesalan Nikita terhadap bank swasta tersebut bahkan berujung pada ancaman somasi setelah kasusnya selesai.
Reaksi keras juga ditunjukkan oleh penggemar Nikita Mirzani yang menyerbu akun media sosial bank swasta itu. Mereka menilai bank tersebut tidak profesional karena membongkar data nasabah, meskipun dengan alasan penyidikan. Beberapa warganet bahkan mengungkit aturan internal bank yang seharusnya melindungi data nasabah, meskipun ada pengecualian untuk kepentingan penyidikan.
Dampak dari polemik ini bahkan terasa pada pergerakan saham bank swasta tersebut, yang dilaporkan mengalami penurunan.