Tangerang Siaga: Hampir 80 Ribu Warga Berpotensi Tertular HIV

Kabupaten Tangerang menghadapi tantangan serius dalam penanggulangan HIV. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mencatat, sebanyak 79.559 warganya teridentifikasi memiliki risiko tinggi terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Angka ini menjadi perhatian utama dan mendorong upaya preventif secara masif.

Dinkes merinci kelompok-kelompok yang masuk dalam kategori risiko tinggi tersebut. Mereka meliputi 61.571 ibu hamil, 11.881 pasien tuberkulosis (TB), serta 2002 pasien yang mengidap infeksi menular seksual (IMS). Selain itu, terdapat 1912 laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL), 219 wanita pekerja seks (WPS), 219 transgender/waria, 6 pengguna narkoba suntik (penasun), dan 1110 warga binaan pemasyarakatan (WBP). Kelompok-kelompok ini menjadi fokus utama program pencegahan karena potensi penularan HIV yang lebih tinggi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Tangerang, Sumihar Sihaloho, menekankan bahwa seluruh individu dalam kelompok risiko tersebut telah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Upaya ini termasuk pemeriksaan HIV di berbagai fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, klinik, dan rumah sakit.

"Setiap ibu hamil wajib menjalani tes HIV, begitu pula pasien TB dan kelompok berisiko lainnya," jelas Sumihar. Tujuan utamanya adalah deteksi dini dan penanganan yang tepat untuk mencegah penyebaran virus.

Perlu ditegaskan bahwa angka 79.559 ini merupakan jumlah sasaran untuk pemeriksaan HIV, bukan jumlah kasus positif. Data ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana tercatat 63 kasus positif HIV.

Dinkes Kabupaten Tangerang memastikan pelayanan kesehatan bagi individu berisiko terinfeksi HIV telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 6 Tahun 2024. Pelayanan ini mencakup edukasi mengenai perilaku berisiko dan skrining melalui tes HIV.

Sebagai bentuk keseriusan dalam penanggulangan HIV, Dinkes mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1.126.812.000 untuk pengelolaan pelayanan kesehatan bagi orang dengan risiko terinfeksi HIV. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program pencegahan dan pengendalian HIV di Kabupaten Tangerang.

Scroll to Top