Penemuan Lubang Hitam Tertua: Jendela Menuju Awal Mula Alam Semesta

Para astronom baru-baru ini mengungkap keberadaan lubang hitam supermasif yang diperkirakan terbentuk di masa-masa awal alam semesta, sekitar 13,3 miliar tahun lalu. Penemuan ini membuka tabir misteri pembentukan galaksi dan evolusi lubang hitam di jagat raya.

Lubang hitam raksasa ini bersemayam di jantung galaksi bernama CAPERS-LRD-z9. Keberadaannya yang begitu jauh memungkinkan para ilmuwan untuk mengintip kondisi alam semesta pada masa lampau, hanya 500 juta tahun setelah peristiwa Big Bang yang menjadi cikal bakal terbentuknya alam semesta.

Cahaya yang dipancarkan objek-objek kosmik memerlukan waktu miliaran tahun untuk mencapai Bumi. Oleh karena itu, mengamati objek yang sangat jauh seperti CAPERS-LRD-z9 memberikan gambaran tentang bagaimana rupa alam semesta di masa lalu.

Ukurannya yang luar biasa mencengangkan. Massa lubang hitam ini mencapai 300 juta kali massa Matahari. Besarnya setara dengan setengah massa seluruh bintang di galaksi Bima Sakti dan 10 kali lebih besar dari lubang hitam supermasif yang berada di pusat galaksi kita.

Penemuan ini berhasil dilakukan berkat kemampuan canggih Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST). JWST memungkinkan para astronom untuk mengamati objek-objek redup dan sangat jauh dengan detail yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Galaksi tempat lubang hitam ini berada termasuk dalam kategori "Titik Merah Kecil," yaitu galaksi dengan kepadatan tinggi yang memancarkan cahaya merah. Penelitian lebih lanjut terhadap galaksi CAPERS-LRD-z9 diharapkan dapat mengungkap bagaimana galaksi jenis ini terbentuk dan mengapa mereka memiliki warna merah yang khas. Selain itu, juga dapat membantu kita memahami bagaimana lubang hitam seukuran itu dapat tumbuh begitu cepat di awal sejarah alam semesta.

Scroll to Top