Seorang kreator konten bernama Billie Valentino, yang juga merupakan pengisi suara dalam film animasi Merah Putih: One for All, akhirnya memberikan tanggapannya terkait ramainya perbincangan mengenai film tersebut.
Melalui unggahan di media sosial, Billie mengakui perannya sebagai pengisi suara untuk beberapa karakter dalam film yang sedang menjadi sorotan tersebut.
Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki informasi apapun mengenai isu anggaran film Merah Putih: One for All yang mencapai Rp6,7 miliar. Dana tersebut disinyalir berasal dari pemerintah, dan menimbulkan kekecewaan di kalangan warganet karena kualitas animasi yang dianggap tidak sepadan.
Klaim anggaran Rp6,7 miliar sendiri telah dibantah oleh pihak produser film, Endiarto, serta Wakil Menteri Kementerian Ekonomi Kreatif, Irene Umar.
"Kaget banget dengan berita yang beredar," ungkap Billie dalam sebuah video yang diunggah di TikTok pada tanggal 14 Agustus 2025. Ia menambahkan bahwa ia dan rekannya hanya mendapatkan tawaran pekerjaan sebagai pengisi suara, tanpa mengetahui ke mana dana Rp6,7 miliar tersebut dialokasikan. "Kita cuma isi suara dan kita dibayar per jam," jelasnya.
Billie mengaku awalnya mengira animasi tersebut hanya akan ditayangkan di stasiun televisi yang kurang populer. Namun, ia terkejut saat mengetahui film tersebut tayang di bioskop bersamaan dengan animasi populer asal Jepang, Demon Slayer.
"Dan lihat grafiknya seram banget kayak kartun dark web," ujarnya.
Lebih lanjut, Billie juga mengeluhkan bahwa namanya dicantumkan sebagai character designer, padahal ia hanya bertugas sebagai pengisi suara, dengan bayaran yang menurutnya tidak sesuai.
Dalam video kedua yang diunggah pada hari Jumat (15/8), Billie menjelaskan bahwa ia telah berkomunikasi dengan salah satu sutradara sekaligus animator tunggal Merah Putih: One for All, Bintang Takari, setelah video pertamanya menjadi viral.