Jakarta, CNBC Indonesia – Musibah banjir bandang akibat curah hujan ekstrem telah merenggut nyawa ratusan orang di India dan Pakistan, serta menyebabkan puluhan lainnya hilang. Tragedi ini menambah daftar panjang bencana banjir yang kerap melanda Pakistan.
Tim penyelamat terus berupaya mengevakuasi korban dari wilayah pegunungan yang terdampak. Banjir yang bermula di Kashmir dan meluas ke wilayah utara Pakistan ini dipicu oleh fenomena cloudburst, hujan deras mendadak yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.
Cloudburst sendiri adalah fenomena cuaca ekstrem berupa curahan hujan sangat intens dalam waktu singkat di area terbatas, biasanya di daerah pegunungan.
Dampak Mengerikan di Wilayah Himalaya
Di Kashmir, tim penyelamat berjuang mencari korban hilang di desa terpencil Chositi, setelah banjir bandang menewaskan puluhan orang dan membuat puluhan lainnya hilang. Operasi penyelamatan sempat dihentikan semalam, namun kembali dilanjutkan.
Di Pakistan, banjir bandang menewaskan ratusan orang, dan operasi penyelamatan terus dilakukan untuk mencari korban yang masih hilang. Tim penyelamat menggunakan perahu dan helikopter untuk menjangkau warga yang terjebak. Ratusan turis juga dilaporkan terjebak banjir dan tanah longsor di Lembah Siran dan daerah lainnya.
Pemicu Banjir Berulang di Pakistan
Pakistan memang rentan terhadap banjir. Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap bencana ini meliputi:
Ledakan Populasi: Pertumbuhan penduduk yang pesat memicu eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Populasi Pakistan telah melonjak dari 84 juta pada tahun 1981 menjadi 251 juta jiwa saat ini.
Kebijakan Pembangunan: Kebijakan pembangunan yang berorientasi pada eksploitasi sumber daya alam sejak era kolonial telah meninggalkan dampak kerusakan lingkungan yang signifikan.
Deforestasi: Tingkat deforestasi yang tinggi menyebabkan hilangnya benteng alami terhadap banjir. Hanya sebagian kecil lahan di Pakistan yang tertutup hutan, terendah di Asia Selatan.
Kurangnya Pemeliharaan Kanal & Tanggul: Minimnya perawatan kanal dan tanggul menyebabkan penurunan kapasitas aliran air, meningkatkan risiko banjir.
Alih Fungsi Lahan & Pemukiman di Daerah Rawan: Pembangunan pemukiman di daerah rawan banjir, seperti dasar sungai, membuat wilayah tersebut rentan terhadap dampak banjir.
Perubahan Iklim Memperparah Situasi
Perubahan iklim juga berperan penting dalam meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir. Curah hujan ekstrem semakin sering terjadi, dan studi menunjukkan bahwa pemanasan global berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan di wilayah tersebut.
Banjir bandang di India dan Pakistan adalah pengingat akan kerentanan wilayah ini terhadap bencana alam, serta pentingnya mitigasi perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.