Kenta Yamaguchi, seorang seniman asal Jepang, telah menorehkan namanya di industri hiburan Indonesia selama satu dekade. Datang ke Indonesia pada tahun 2015, ia langsung mencoba peruntungannya sebagai seorang artis.
Sebelum mencapai popularitas di Indonesia, Kenta memulai kariernya di Jepang sejak tahun 2007. Sayangnya, kariernya di negara asalnya tidak berjalan sesuai harapan.
"Saya mulai di dunia hiburan Jepang pada tahun 2007. Namun, dari tahun 2007 hingga 2015, saya berprofesi sebagai artis di Jepang, tetapi kurang berhasil di sana. Kemudian, manajemen saya berencana membuka kantor di luar negeri, dan saya memutuskan untuk ikut serta sebagai artis di Indonesia," ungkapnya.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Kenta saat memulai kariernya di Indonesia adalah kendala bahasa. Pada saat itu, ia sama sekali tidak mengerti bahasa Indonesia.
"Bahasa Indonesia sangat sulit. Awalnya, saya benar-benar tidak mengerti apa-apa. Jadi, pada awalnya, saya belum bisa berbahasa Indonesia," ujarnya.
"Saya belum bisa berbicara, belum bisa mendengar juga. Karena itu, saya menyiapkan satu jawaban, ‘Saya suka nasi goreng’. Saya selalu menyiapkan jawaban itu. Jadi, meskipun ditanya, ‘Berapa umurmu? Kamu tinggal di mana?’, saya hanya menjawab, ‘Saya suka nasi goreng’. Supaya saya bisa berbicara dan tidak diam saja," kenangnya sambil tertawa.
Namun, berkat semangat dan kerja kerasnya, Kenta akhirnya mampu menguasai bahasa Indonesia dan terus berkembang dalam kariernya. Ia merasa sangat bersyukur karena masih bisa tampil di televisi dan menerima berbagai tawaran wawancara.
Suka dan duka selama berkarier di Indonesia menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi Kenta. Ia merasa senang dengan keramahan masyarakat Indonesia yang sangat menerima perbedaan budaya.
"Orang-orangnya baik. Saya tidak pernah merasa harus menyesuaikan diri dengan budaya Indonesia. Budaya Jepang dan Indonesia sangat berbeda, tetapi saya tidak pernah berpikir, ‘Di Jepang begini, tetapi di Indonesia begitu, jadi saya harus memilih seperti orang Indonesia’. Orang Indonesia sudah siap menerima budaya negara lain. Jadi, saya merasa bebas saja," ungkapnya.
Setelah lama berkarier di Indonesia, Kenta mengaku sempat terpikir untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Namun, ia masih merasa bingung mengenai caranya.
"Saya belum tahu caranya bagaimana. Mungkin saya harus menikah dulu jika ingin menjadi WNI, tetapi saya belum punya calonnya. Semoga bisa ya," tutupnya sambil tersenyum.