Gaya hidup masa kini ternyata menyimpan ancaman serius bagi vitalitas pria, yang berujung pada terganggunya keharmonisan keluarga. Hal ini diungkapkan oleh seorang seksolog ternama, yang menyoroti kualitas sperma pria yang semakin memburuk akibat pola hidup yang tidak sehat.
Pemeriksaan sperma menunjukkan hasil yang mengkhawatirkan, terutama disebabkan oleh kebiasaan merokok, begadang, serta konsumsi makanan olahan dan tinggi gula. Makanan manis berlebihan dapat "membunuh" keperkasaan pria. Sebaliknya, konsumsi air putih yang cukup, nasi secukupnya, dan protein dari telur atau ikan sangat dianjurkan. Mengurangi konsumsi daging berlemak juga penting untuk mencegah penyempitan pembuluh darah.
Dibandingkan 50 tahun lalu, kualitas sperma pria saat ini mengalami penurunan drastis. Jumlah sperma aktif yang terlihat di bawah mikroskop sangat sedikit, bahkan berkurang hingga separuhnya. Dulu, jumlah sperma per mililiter mencapai 100 juta, kini hanya sekitar 50 juta. Akibatnya, angka infertilitas pada pasangan suami istri meningkat. Jika dulu hanya sekitar 10-15 persen pasangan yang mengalami masalah kesuburan, kini angkanya melonjak menjadi 20-25 persen. Ini berarti semakin banyak orang yang mengalami kesulitan memiliki anak.
Oleh karena itu, menjaga kadar testosteron sangat penting. Salah satu caranya adalah dengan berolahraga, yang dapat memicu produksi endorfin atau hormon kebahagiaan. Endorfin membantu meningkatkan kadar testosteron dan mengurangi hormon norepinephrine yang memicu penyempitan pembuluh darah. Ketika pembuluh darah melebar, produksi testosteron menjadi lebih optimal karena aliran darah ke testis sebagai sumber pembentukan testosteron menjadi lebih lancar.
Olahraga dan peningkatan endorfin memberikan kebahagiaan 100 kali lebih besar dan berlangsung lebih lama dibandingkan morfin suntik. Alih-alih mencari cara instan untuk mendapatkan kebahagiaan, mengapa tidak berolahraga, mengatur pola makan, dan menjaga kesehatan pembuluh darah?