Kabar mengejutkan datang dari industri smartphone Indonesia. Transsion Holdings, perusahaan induk dari merek Infinix, Tecno, dan Itel, berhasil menduduki posisi puncak sebagai vendor smartphone terbesar di Tanah Air pada periode April hingga Juni 2025.
Menurut laporan dari firma riset IDC, Transsion berhasil meraih pangsa pasar sebesar 21,5% di Indonesia. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan periode sebelumnya, dengan pertumbuhan mencapai 9,5% Year-on-Year (YoY).
Pertumbuhan pesat Transsion ini diduga kuat didorong oleh berbagai model smartphone yang diluncurkan selama kuartal II-2025, seperti Itel City 100 dan A90, Infinix GT 30 Pro dan Smart 10 Plus, serta Tecno Camon 40 Pro.
Setelah Transsion, merek-merek ternama seperti Samsung, Xiaomi, Oppo, dan Vivo menyusul di posisi berikutnya. Masing-masing meraih pangsa pasar sebesar 18,5%, 16,6%, 12,5%, dan 11,1%. Dari keempat merek tersebut, hanya Samsung yang mencatatkan pertumbuhan positif, yaitu sebesar 7% YoY. Sementara itu, Xiaomi, Oppo, dan Vivo mengalami penurunan, dengan persentase masing-masing -0,2%, -29,2%, dan -32,1%.
Meskipun Transsion merajai pasar Indonesia, secara keseluruhan, pasar smartphone Indonesia mengalami penurunan sebesar 3,5% dibandingkan periode sebelumnya.
Berikut adalah daftar lima merek smartphone terlaris di Indonesia pada kuartal II-2025:
No. | Vendor | Market Share Kuartal II-2024 (%) | Market Share Kuartal II-2025 (%) | Pertumbuhan YoY (%) |
---|---|---|---|---|
1. | Transsion | 19,0 | 21,5 | 9,5 |
2. | Samsung | 16,6 | 18,5 | 7,0 |
3. | Xiaomi | 16,0 | 16,6 | -0,2 |
4. | Oppo | 17,1 | 12,5 | -29,2 |
5. | Vivo | 15,8 | 11,1 | -32,1 |
6. | Others | 15,6 | 19,8 | 22,8 |
Total | 100 | 100 | -3,5 |
Pasar Asia Tenggara Tumbuh Positif
Berbeda dengan Indonesia, pasar smartphone di Asia Tenggara secara keseluruhan justru mengalami peningkatan sebesar 2,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah pengiriman smartphone di wilayah ini mencapai sekitar 25 juta unit. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pengiriman di Malaysia dan Filipina, dengan pertumbuhan YoY masing-masing mencapai 7,8% dan 17,2%.
Di pasar Asia Tenggara, Samsung memimpin dengan pangsa pasar 19,5%, diikuti oleh Transsion, Xiaomi, Oppo, dan Vivo. Masing-masing memiliki pangsa pasar 18,3%, 16,5%, 13,1%, dan 10,7%.
Berikut adalah daftar lima merek smartphone terlaris di pasar Asia Tenggara pada kuartal II-2025:
No. | Vendor | Market Share Kuartal II-2024 (%) | Market Share Kuartal II-2025 (%) | Pertumbuhan YoY (%) |
---|---|---|---|---|
1. | Samsung | 17,3 | 19,5 | 15,9 |
2. | Transsion | 16,5 | 18,3 | 13,6 |
3. | Xiaomi | 15,9 | 16,5 | 6,7 |
4. | Oppo | 16,9 | 13,1 | -20,9 |
5. | Vivo | 13,3 | 10,7 | -17,5 |
6. | Others | 20,0 | 22,0 | 12,6 |
Total | 100 | 100 | 2,7 |
Smartphone Harga Terjangkau Mendominasi
IDC juga mencatat bahwa segmen harga smartphone terlaris di Asia Tenggara adalah ponsel dengan harga di bawah 200 dollar AS (sekitar Rp 3,2 jutaan), dengan pangsa pasar 62,7%. Namun, pangsa pasar ini menurun dibandingkan kuartal II-2024. Sebaliknya, pangsa pasar ponsel dengan harga di atas 800 dollar AS (sekitar Rp 12,9 jutaan) justru meningkat menjadi 8,3%. Peningkatan ini didorong oleh penjualan ponsel flagship seperti Samsung Galaxy S25 Series dan Apple iPhone 16 Series.