Kisah Pria California yang Terkejut Didiagnosis Kanker Esofagus Saat Sedang Giat Hidup Sehat

Seorang pria asal California, Mark Sevillano Jr., mengalami kejutan tak terduga ketika divonis menderita kanker. Ironisnya, diagnosis ini datang saat ia tengah berusaha keras menerapkan gaya hidup sehat.

Pada tahun 2021, Sevillano melewati masa sulit dengan perceraian setelah 11 tahun pernikahan, bersamaan dengan perjuangannya menyelesaikan studi magister. Awal 2024 menjadi titik balik ketika ia berhasil meraih gelar dan mulai menata kembali kehidupannya.

Sejak awal tahun itu, Sevillano rutin berolahraga di pusat kebugaran tiga kali seminggu. Ia juga beralih ke pola makan sehat dan merasa kondisi fisiknya semakin membaik.

Namun, kebahagiaan itu terusik ketika ia mulai merasakan keluhan yang sangat mengganggu. "Saya merasa lebih baik, tetapi tiba-tiba saya kesulitan menelan makanan," ujarnya.

Awalnya, ia mengandalkan air putih untuk membantu menelan, tetapi setelah dua bulan, gejalanya justru semakin parah. Akhirnya, ia memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter.

Awalnya, dokter tidak terlalu khawatir dan hanya menyarankan tes menelan. Namun, Sevillano merasa perlu mencari pertolongan lebih lanjut dan mendatangi unit gawat darurat. Di sanalah ia mendapat diagnosis kanker esofagus.

"Saya tidak pernah menyangka akan mengidap kanker, apalagi kanker esofagus," ungkapnya. "Saya bahkan tidak pernah mengucapkan kata ‘esofagus’. Sama sekali tidak terpikirkan oleh saya."

Sevillano juga baru menyadari bahwa berat badannya telah turun. Awalnya, ia mengira penurunan berat badan itu adalah efek positif dari gaya hidup sehatnya, bukan karena kanker.

Kini, ia menyadari bahwa ada banyak tanda-tanda bahaya yang telah ia abaikan. Bahkan, dokter yang pertama kali memeriksanya pun tidak menyadarinya.

Sevillano menggambarkan betapa parahnya kondisi kerongkongannya saat itu. Ia bahkan kesulitan menelan cairan, merasa kerongkongannya seperti saluran pembuangan yang tersumbat.

Dokter menemukan massa pada kerongkongannya, yang kemudian berkembang menjadi kanker. Saat ini, Sevillano sedang dalam masa pemulihan.

Operasi Intensif dan Remisi

Pada Oktober 2024, Sevillano menjalani operasi intensif. Dokter mengangkat 15 cm esofagusnya beserta tumor seukuran stroberi.

Dokter kemudian menggunakan usus bagian atasnya untuk membuat kerongkongan baru yang terhubung ke organ yang tersisa. Setelah beberapa kali kemoterapi, kondisi Sevillano membaik dan ia dinyatakan remisi dari kanker setelah menjalani pemindaian rutin selama lima tahun.

Mengenal Kanker Esofagus

Kanker esofagus adalah pertumbuhan sel abnormal yang dimulai di esofagus, yaitu saluran panjang yang menghubungkan tenggorokan dengan lambung.

Esofagus berfungsi memindahkan makanan yang ditelan dari tenggorokan ke lambung untuk dicerna. Kanker esofagus umumnya berawal dari sel-sel yang melapisi bagian dalam esofagus, meskipun bisa muncul di bagian mana pun dari organ tersebut.

Kanker esofagus lebih sering terjadi pada pria. Faktor risikonya meliputi konsumsi alkohol dan merokok.

Pengobatan kanker esofagus umumnya melibatkan pembedahan untuk mengangkat kanker, diikuti dengan kemoterapi, radiasi, atau kombinasi keduanya.

Di tahap awal, kanker esofagus mungkin tidak menimbulkan gejala. Tanda atau gejala akan muncul saat penyakit sudah berada di tahap lanjut.

Tanda atau gejala kanker esofagus meliputi:

  • Kesulitan menelan.
  • Nyeri dada, rasa tertekan, atau terbakar.
  • Batuk atau suara serak.
  • Penurunan berat badan.
  • Gangguan pencernaan atau nyeri ulu hati yang makin parah.
Scroll to Top