Israel Diduga Lobi Sudan Selatan untuk Relokasi Warga Gaza

Israel dikabarkan sedang mengupayakan relokasi warga Palestina dari Jalur Gaza ke Sudan Selatan. Upaya ini dilakukan di tengah agresi militer yang terus berlanjut dari Israel di wilayah tersebut.

Menurut beberapa sumber, pembicaraan antara kedua negara masih berlangsung dan belum mencapai kesepakatan final. Jika terwujud, rencana ini akan memindahkan warga Gaza dari tanah air mereka, dengan alasan rekonstruksi dan kehidupan yang lebih baik.

Namun, Sudan Selatan sendiri menghadapi tantangan internal yang signifikan, termasuk konflik politik dan etnis yang berkepanjangan. Penerimaan pengungsi Gaza dapat menambah kompleksitas situasi di negara tersebut.

Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Sudan Selatan dan pejabat Israel bulan lalu diduga membahas isu ini.

Rencana relokasi ini menuai kritik, terutama terkait potensi pembersihan etnis dan pelanggaran hak asasi manusia. Beberapa pihak khawatir bahwa langkah ini akan memuluskan upaya Israel untuk mengosongkan Jalur Gaza.

Perdana Menteri Israel bahkan secara terbuka menyatakan keinginannya untuk memperluas kendali militer di Gaza dan menyerukan warga Palestina untuk meninggalkan wilayah tersebut secara sukarela.

Gagasan pemindahan penduduk Gaza ke negara lain ditolak keras oleh para pemimpin Arab dan dunia. Warga Palestina menganggap langkah tersebut sebagai "Nakba" baru, mengacu pada peristiwa tahun 1948 yang menyebabkan ratusan ribu orang terusir dari tanah air mereka.

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas menentang segala rencana pemindahan warga Palestina ke Sudan Selatan atau negara lain.

Scroll to Top