Jakarta – Dampak konflik Israel-Palestina terus merambah industri hiburan, kali ini menyeret nama Gal Gadot dan film ‘Snow White’ terbaru produksi Disney. Dalam sebuah wawancara, Gadot mengutarakan pendapatnya mengenai kegagalan komersial film tersebut.
Aktris asal Israel ini mengaitkan performa buruk ‘Snow White’ dengan tekanan yang dihadapi para selebritas untuk menyuarakan pandangan mereka terkait konflik Israel. Gadot mengungkapkan bahwa setelah peristiwa 7 Oktober, banyak tokoh publik di Hollywood merasa tertekan untuk mengkritik Israel.
"Saya selalu berusaha menjelaskan dan memberikan konteks mengenai apa yang terjadi dan kenyataannya," ujar Gadot. "Namun, pada akhirnya, orang-orang membuat keputusan sendiri. Saya kecewa film ini terkena dampaknya dan tidak sukses di box office."
Diketahui, lawan main Gadot dalam ‘Snow White’, Rachel Zegler, secara terbuka mendukung Palestina dan Gaza. Hal ini dilaporkan menimbulkan ketegangan antara Zegler dan produser film, Marc Platt, selama masa promosi.
Kontroversi ini memicu reaksi beragam dari publik, dengan banyak pihak menyerang Disney dan Gal Gadot. Akibatnya, ‘Snow White’ diperkirakan mengalami kerugian besar, mencapai USD 115 juta.
Di sisi lain, berbagai organisasi kemanusiaan dan ahli hukum internasional menuduh Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina. Proyeksi pada Mei 2025 menunjukkan potensi kerawanan pangan ekstrem di Gaza, dengan ratusan ribu orang berisiko menghadapi malnutrisi akut dan kematian.
Beberapa waktu lalu, lokasi syuting film terbaru Gadot, ‘The Runner’, di London menjadi sasaran aksi protes. Selain itu, upacara Hollywood Walk of Fame yang rencananya akan diberikan kepada Gadot juga ditunda akibat demonstrasi dari kelompok pro-Palestina dan pro-Israel.