Jakarta – Industri di Jawa Barat dapat bernapas lega. SKK Migas mengumumkan bahwa pasokan gas untuk kebutuhan industri telah kembali normal setelah sempat mengalami penurunan volume produksi.
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyatakan bahwa situasi sudah terkendali dan tidak ada lagi kendala berarti. Penurunan volume gas sebelumnya disebabkan oleh insiden kebakaran pada fasilitas milik PT Pertamina EP di Subang, Jawa Barat, yang memaksa penghentian sementara pasokan gas. Selain itu, perbaikan infrastruktur oleh Medco juga turut mempengaruhi aliran gas.
Dampak dari kejadian tersebut adalah berkurangnya tekanan gas. Namun, SKK Migas telah berupaya memulihkan tekanan secara bertahap, dan sejak tanggal 15 Agustus, pasokan gas telah kembali stabil.
Sebelumnya, PT PGN Tbk (PGN) mengakui adanya penurunan volume gas dari pemasok pada bulan Agustus, yang berdampak pada beberapa pelanggan di Jawa Barat. Hal ini disebabkan oleh pemeliharaan yang tidak terencana di beberapa fasilitas pemasok gas, serta tambahan pasokan gas yang masih dalam proses realisasi.
PGN mengimbau pelanggan yang terdampak untuk mengatur pemakaian gas dan mempersiapkan bahan bakar alternatif bagi pelanggan dengan sistem dual fuel. PGN juga menegaskan bahwa pihaknya bersama pemangku kepentingan terkait sedang berupaya mempercepat perolehan tambahan pasokan, termasuk LNG, untuk memulihkan distribusi gas secepat mungkin.
PGN menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan berkomitmen untuk terus memberikan informasi terbaru secara berkala, serta memastikan koordinasi intensif agar pasokan dan layanan dapat segera kembali normal.