PDI-P Bantah ‘Perintah Ibu’ Terkait Suap Harun Masiku, Sebut Nama Dicatut

Kasus suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR yang melibatkan Harun Masiku terus bergulir. PDI-P kini angkat bicara terkait munculnya istilah "perintah Ibu" dalam pusaran kasus tersebut.

Ronny Talapessy, seorang tokoh penting di PDI-P, menegaskan bahwa Saeful Bahri, yang juga merupakan kader partai, memiliki kebiasaan mencatut nama. Hal ini disampaikan saat sidang kasus yang menyeret nama Hasto Kristiyanto.

"Saeful ini sering mencatut nama. Kebiasaan membawa nama orang, dan itu terbukti," ujar Ronny. Ia menambahkan bahwa pernyataan ini bukan rekaan, melainkan fakta yang terungkap dalam persidangan.

Ronny meminta agar publik tidak membuat asumsi yang mengaitkan kasus suap ini dengan pimpinan PDI-P. Ia menekankan bahwa tidak ada jaminan dari Hasto terkait suap yang terjadi. "Jangan framing seolah-olah ini terkait dengan pimpinan partai. Ini adalah perintah dari partai, secara organisasi, menjalankan putusan MA," tegasnya.

Sebelumnya, saksi Agustiani Tio Fridelina mengungkapkan adanya komunikasi yang melibatkan Hasto Kristiyanto dalam proses PAW Harun Masiku. Jaksa juga menanyakan perihal pesan Hasto melalui Saeful kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan bahwa PAW Harun Masiku adalah "perintah Ibu." Tio mempersilakan Jaksa untuk mendengarkan rekaman percakapan tersebut.

Kasus ini masih bergulir dan terus menjadi sorotan publik. PDI-P berusaha untuk membersihkan nama partai dari keterlibatan dalam praktik suap yang mencoreng citra demokrasi.

Scroll to Top