Pecco Bagnaia mengalami nasib sial di sprint race MotoGP Austria 2025. Juara dunia ini gagal finis, meninggalkan banyak pertanyaan di benak penggemar. Apa sebenarnya yang terjadi pada Pecco?
Awal yang buruk menjadi pemicu drama yang dialami Bagnaia. Start dari posisi ketiga, ia justru kehilangan banyak posisi akibat masalah pada ban belakangnya. Ketika lampu merah padam, ban belakangnya berputar liar, membuatnya terlempar ke urutan ke-14.
Situasi semakin memburuk. Pada lap kedelapan, Bagnaia bahkan melorot ke posisi terakhir setelah melebar di Tikungan 1. Motor Ducati Desmosedici GP25 miliknya mengalami guncangan hebat, mengindikasikan adanya masalah teknis yang serius.
Usai balapan, Bagnaia mengungkapkan bahwa ban soft belakangnya tidak berfungsi optimal sejak sesi warm-up. Menurutnya, ban tersebut sudah habis hanya dalam tiga lap. Hal ini memicu guncangan hebat yang ia rasakan, yang juga menyebabkan masalah pada sistem pengereman depan.
"Sulit dijelaskan. Start saya sangat buruk. Bahkan di lap pemanasan, saya sudah merasakan keanehan pada ban belakang. Saat start, ban belakang berputar terlalu banyak," ujar Bagnaia.
"Setelah tiga lap, ban belakang saya benar-benar habis, dan saya mulai merasakan getaran hebat di lintasan lurus. Saya harus berhenti karena saya tiba di tikungan pertama tanpa rem depan akibat getaran tersebut."
Bagnaia berharap Michelin dapat memberikan penjelasan terkait masalah yang dialaminya. Ia percaya, kerjasama antara tim dan pemasok ban akan membantu menemukan solusi dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Ini bukan pertama kalinya Bagnaia mengalami masalah ban. Pada MotoGP Emilia Romagna tahun lalu, ia juga mengalami kendala serupa. Hingga saat ini, Michelin belum memberikan komentar resmi mengenai masalah ban yang dialami Bagnaia di sprint race Austria.