Masker LED, perangkat perawatan kulit rumahan yang populer dalam beberapa tahun terakhir, menjanjikan kulit cerah dan bebas masalah dengan penggunaan rutin. Namun, kabar buruknya, semakin banyak laporan yang mengindikasikan bahwa masker terapi cahaya ini justru dapat memicu masalah kulit baru, yaitu melasma.
Apa Itu Melasma dan Mengapa Masker LED Bisa Menyebabkannya?
Melasma adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak gelap akibat produksi melanin berlebih. Beberapa wanita melaporkan kemunculan melasma setelah rutin menggunakan masker LED, terutama yang menggunakan cahaya merah, biru, dan inframerah.
Menurut dermatolog, efek samping ini bukan hanya mungkin terjadi, tetapi juga semakin sering ditemukan. Panas yang dihasilkan oleh masker LED, terutama yang menggunakan cahaya inframerah, diduga menjadi penyebabnya. Panas berlebih dapat memicu sel-sel pigmen (melanosit) untuk memproduksi lebih banyak melanin. Selain itu, komponen cahaya biru yang sering digunakan untuk mengatasi jerawat juga dapat memicu produksi melanin.
Siapa yang Berisiko?
Jika Anda memiliki riwayat melasma pribadi atau keluarga, perubahan warna kulit akibat paparan sinar matahari atau panas, atau memiliki jenis kulit sedang hingga gelap, Anda mungkin lebih berisiko mengalami melasma akibat penggunaan masker LED. Jika kulit Anda sensitif terhadap panas atau Anda pernah mengalami bercak gelap memburuk setelah aktivitas seperti yoga di suhu panas atau sauna, sebaiknya berhati-hati.
Apa yang Harus Dilakukan?
Jika Anda melihat perubahan warna kulit yang semakin memburuk saat menggunakan masker LED, segera hentikan penggunaannya. Konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan saran mengenai perawatan alternatif.
Pilihan Perawatan Alternatif
Dokter kulit menyarankan penggunaan bahan-bahan seperti asam traneksamat, niacinamide, asam azelaic, dan cysteamine untuk membantu memudarkan perubahan warna kulit secara perlahan. Tabir surya mineral sangat penting, dan antioksidan seperti vitamin C dapat membantu mencegah pembentukan pigmentasi lebih lanjut. Bagi penderita melasma, disarankan untuk menggunakan tinted sunscreen yang mengandung besi oksida untuk perlindungan ekstra dari hiperpigmentasi yang dipicu oleh panas, cahaya biru, dan paparan inframerah.
Jika melasma tetap bertahan setelah berhenti menggunakan masker LED, kunjungi dokter kulit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut seperti krim racikan, peeling kimia, atau laser bersuhu rendah yang dirancang khusus untuk kulit yang rentan terhadap pigmentasi.
Kesimpulan
Meskipun masker LED menawarkan solusi praktis untuk perawatan kulit di rumah, penting untuk mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi, terutama bagi mereka yang rentan terhadap melasma. Kenali riwayat kulit Anda dan konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan saran yang tepat sebelum menggunakan masker LED.