Anggaran Penanggulangan TBC Turun, Pemerintah Tetap Optimis Capai Target

Pemerintah Indonesia mengalokasikan dana sebesar Rp2,01 triliun untuk program pemberantasan Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2026. Angka ini mengalami penurunan sekitar 16,12% atau sebesar Rp387,10 miliar dibandingkan anggaran tahun 2025 yang mencapai Rp2,4 triliun. Meskipun terjadi penurunan anggaran, pemerintah tetap menargetkan pelaksanaan skrining TBC terhadap 6,2 juta orang dan pengobatan bagi mereka yang terinfeksi.

Pemerintah berharap penanganan TBC menjadi gerakan nasional yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya terbatas pada sektor kesehatan saja. Hal ini penting mengingat laporan Global TB Report 2024 menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kasus TBC tertinggi kedua di dunia setelah India pada tahun 2023.

Berdasarkan data Program Penanggulangan TB 2023-2024, diperkirakan terdapat 1,09 juta kasus TBC di Indonesia pada tahun 2023 atau 387 per 100 ribu penduduk, dengan angka kematian mencapai 125 ribu jiwa atau 44 per 100 ribu penduduk. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat menjadi kunci untuk menekan angka tersebut.

Kondisi TBC di Indonesia diperburuk oleh tingginya kasus TBC laten, resistensi obat, serta kurangnya pemahaman masyarakat tentang gejala dan pentingnya menyelesaikan pengobatan secara tuntas. Oleh karena itu, penanganan TBC menjadi prioritas utama dalam kebijakan kesehatan nasional, selaras dengan visi Indonesia Emas 2045. Pemerintah bertekad menurunkan angka kasus dan kematian akibat TBC melalui pendekatan sistematis, lintas sektor, dan berbasis komunitas.

Pemerintah mengidentifikasi beberapa tantangan dalam penanganan TBC, antara lain rendahnya cakupan deteksi dini, stigma dan diskriminasi terhadap penderita, durasi pengobatan yang panjang, TB resistan obat yang kompleks, serta keterbatasan tenaga dan fasilitas deteksi.

Fokus program penanganan TBC meliputi peningkatan deteksi kasus, kepatuhan pengobatan, pencegahan, dan edukasi. Pemerintah menargetkan penurunan angka insidensi TBC menjadi 190 per 100 ribu penduduk pada tahun 2029 sesuai dengan RPJMN 2025-2029.

Pada tahun 2025, pemerintah menargetkan skrining TBC terhadap 7,63 juta orang, penemuan 981 ribu kasus (90% dari estimasi), inisiasi pengobatan terhadap 931.950 kasus (95% dari kasus ditemukan), keberhasilan pengobatan TB sensitif obat (90%) dan TB resisten obat (80%), serta penemuan 956.211 (72%) orang yang mendapatkan Terapi Pencegahan TB (TPT).

Scroll to Top