Kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, membawa duka mendalam. Jumlah korban jiwa akibat insiden ini terus bertambah.
Hingga Senin (18/8) dini hari, dilaporkan dua warga meninggal dunia akibat luka bakar serius. Korban teridentifikasi sebagai Tanek (60), seorang petani dari Desa Gandu, dan Sureni (52), warga Dukuh Gendono.
Selain korban meninggal, tiga orang lainnya, termasuk seorang anak balita, masih dalam perawatan intensif di rumah sakit akibat luka bakar.
Api yang berkobar memaksa sekitar 50 kepala keluarga (KK) mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti rumah kerabat. Sejumlah hewan ternak, termasuk enam ekor sapi dan tiga ekor kambing, juga dievakuasi.
Pendataan sementara menunjukkan satu rumah mengalami kerusakan berat dan tiga rumah lainnya mengalami kerusakan sedang akibat amukan api.
Petugas gabungan terus berupaya memadamkan api dan melakukan pemantauan di lokasi kejadian.
Sebelumnya, pihak RSUD dr. R. Soetijono Blora mengonfirmasi satu korban meninggal dan empat luka berat dengan luka bakar mencapai 70–90 persen. Para korban luka berat sedang dalam proses rujukan.
Kebakaran terjadi pada Minggu (17/8) sekitar pukul 12.30 WIB, bermula dari sumur minyak milik warga yang mengalami blow out dan memicu semburan api besar.
Kobaran api dengan cepat meluas, melalap area pengeboran dan menyebabkan kepanikan di kalangan warga.
Lima unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan api. Hingga Senin dini hari, api masih menyala dan petugas gabungan terus berupaya melakukan penanganan.
Pihak kepolisian telah memasang garis polisi di sekitar lokasi dan sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran sumur minyak tersebut, yang diduga merupakan sumur ilegal.